"Kami memutuskan untuk merespons perintah Yang Mulia dan apa yang beliau inginkan terkait pergantian nama ahli waris takhta," demikian pernyataan pengadilan Kerajaan Saudi yang dikutip kantor berita SPA.
SPA menambahkan, selain dicoret sebagai ahli waris takhta, Moqren bin Abdul Aziz juga diberhentikan dari jabatannya saat ini, yaitu wakil perdana menteri.
Dekrit yang diterbitkan Raja Salman itu menyebutkan Pangeran Mohammed bin Nayef ditetapkan sebagai putra mahkota sekaligus wakil perdana menteri. Dekrit itu menambahkan Nayef juga tetap memegang jabatannya sebagai menteri dalam negeri serta kedua dewan politik dan keamanan negara.
Pencoretan nama Moqren membuat semua petinggi pada era pemerintahan mendiang Raja Abdullah yang meninggal dunia pada 23 Januari lalu tersingkir pada masa pemerintahan Raja Salman.
Moqren bin Abdul Aziz (69) seharusnya bisa menjadi putra terakhir pendiri Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz bin Saud, yang memerintah negeri itu.
Sementara itu, dengan penunjukannya, Mohammed bin Nayef menjadi orang pertama di generasi kedua atau cucu Abdul Aziz bin Saud, yang berada di garis ahli waris takhta negeri pengekspor minyak mentah terbesar di dunia.
Penunjukan Mohammed bin Nayef juga semakin memperkuat kendali keluarga Salman di kerajaan itu. Padahal, selama Abdullah berkuasa, pengaruh keluarga Salman nyaris tak terlihat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.