Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pria China Ditahan akibat Mencuri Jalan Raya

Kompas.com - 28/04/2015, 13:34 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Dua orang pria di Nantong, provinsi Jiangsu, "mencuri" 410 meter jalan raya demi mencari uang tambahan. Kedua orang ini selama beberapa hari membongkar jalanan itu untuk menjual lempengan-lempengan beton jalan sebelum aksi mereka diketahui polisi.

Jalanan di pinggiran kota Nantong itu dibangun pada 2008 dan kondisinya masih sangat baik. Tak heran jika warga setempat beberapa pekan lalu sangat terkejut ketika satu hari mendapati permukaan jalan itu sudah hancur terkelupas.

Polisi yang menyelidiki kasus ini mendapati bahwa komite desa tidak pernah menyetujui pembongkaran atau pemindahan jalan itu sehingga polisi terus mencari penyebab rusaknya jalan tersebut.

Akhirnya polisi menemukan bahwa terkelupasnya permukaan jalan itu akibat dari perbuatan dua orang pria yang hanya diidentifikasi dengan nama Gu dan Yang. Dua pria ini selama dua malam berturut-turut menggali 630 ton lempengan beton menggunakan ekskavator dan truk tanpa diketahui siapa pun.

Mereka lalu menjual lempengan beton itu dengan harga 12.000 yuan atau sekitar Rp 25 juta. Mereka belum sempat membagi hasil penjualan ini saat polisi berhasil melacak jejak keduanya dan menangkap mereka.

Keberhasilan polisi melacak para pencuri jalan itu setelah melihat sebuah truk pertanian mengangkut lempengan beton yang mirip dengan foto beton jalanan yang diambil polisi. Gu akhirnya mengaku bahwa dia yang menjadi otak pencurian jalan itu.

"Jalan ini jarang digunakan warga. Saya pikir lebih baik menggali sebagian jalan ini untuk menghasilkan uang tambahan," ujar Gu.

Kejadian ini bukan kasus pencurian infrastruktur publik pertama di China. Pada Juli tahun lalu, seorang pencuri di Nanjing memicu kekaguman sekaligus pertanyaan saat dia mencuri 24 halte bus untuk alasan yang belum bisa dijelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com