Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelpon Misterius Ancam Ledakkan Patung Liberty, Pengunjung Panik

Kompas.com - 25/04/2015, 04:08 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Aparat keamanan Amerika Serikat mengamankan lokasi di sekitar Patung Liberty setelah muncul ancaman bom, Jumat (24/4/2015). Pengunjung yang berada di lokasi pun dikosongkan dari pulau yang menjadi tempat simbol AS itu berada.

Kepolisian New York kemudian menyatakan lokasi sekitar Patung Liberty telah aman setelah dilakukan "pemeriksaan menyeluruh". Namun, Pulau Liberty dan monumen itu ditutup sepanjang Jumat.

Ancaman adanya bom disampaikan melalui telepon ke saluran gawat-darurat sekitar pukul 11.00. Penelpon mengancam akan meledakkan Patung Liberty.

Setelah mengetahui adanya ancaman, menurut petugas taman nasional Liberty, sontak para petugas keamanan mengerahkan kekuatan untuk melakukan evakuasi pengunjung dari Pulau Liberty.

Beragam foto di Twitter pun memperlihatkan antrean panjang turis yang menunggu ferry untuk menyebrang ke Manhattan.

"Tolong kerja samanya bapak dan ibu. Mohon berjalan cepat lewati barikade ke bagian belakang kapal," demikian imbauan petugas lewat pengeras suara.

"Masih banyak tempat duduk yang tersedia di bagian atas. Jadi jangan diam atau menghalangi orang lain," lanjut petugas.

Polisi yang terdiri dari satuan anjing pelacak kemudian menyisir lokasi untuk menemukan bom. Tim gegana pun diturunkan setelah diketahui ada benda mencurigakan di salah satu loker milik pengunjung. Polisi kemudian menyatakan situasi aman dan terkendali sekitar pukul 14.00.

Setiap hari ribuan orang mengunjungi patung kolosal setinggi 46 meter yang berbentuk perempuan memegang obor itu. Patung simbol kebebasan itu adalah hadiah dari Perancis untuk rakyat Amerika, yang didedikasikan pada tahun 1886.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com