Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren "Striptease" Warnai Upacara Pemakaman Makin Marak di China

Kompas.com - 24/04/2015, 22:08 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Saat ini pemerintah China sedang berusaha keras untuk memberantas sebuah praktik yang dianggap "tak beradab" yaitu tren menggelar aksi tari telanjang dalam sebuah upacara pemakaman.

Niat pemerintah China ini semakin keras setelah sejumlah foto upacara pemakaman di beberapa daerah negeri itu yang diwarnai pagelaran tari telanjang menyebar luas di internet.

"Penduduk dulu menyewa para pemain opera dalam upacara pemakaman," demikian dilaporkan media pemerintah China, Jumat (24/4/2015).

"Namun kini, tari telanjang mulai mengambil alih, bahkan warga rela menghabiskan banyak uang untuk menyewa para penari telanjang itu untuk tampil dalam upacara pemakaman," masih menurut media pemerintah.

Kegemaran warga China menggelar tari telanjang di pemakaman keluarga mereka mulai muncul sekitar satu dekade lalu. Warga China terutama di kawasan pedesaan percaya dengan mengundang para penari telanjang mereka bisa mendatangkan banyak pelayat sehingga bisa memberikan penghormatan selayaknya pada kerabat yang meninggal dunia.

Namun, praktik semacam ini tak banyak diketahui hingga sejumlah foto dua upacara pemakaman yang diwarnai tari telanjang muncul di internet pada bulan lalu. Kedua upacara pemakaman itu terjadi di provinsi Hebei dan Jiangsu.

Foto-foto itu menyebar cepat dan menjadi populer di internet. Harian The Global Times mengutip seorang saksi mata di salah satu upacara pemakaman itu yang mengatakan dirinya sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Mereka pada awalnya menari biasa saja lalu perlahan-lahan mereka mulai melepas pakaian satu demi satu," kata saksi mata itu.

"Di belakang para penari, sebuah layar elektronik menampilkan foto orang yang meninggal dunia , dengan sajak-sajak sedih di samping foto itu," tambah sang saksi mata.

Pemerintah tak berdaya

Fenomena tak lazim ini langsung mendapat perhatian pemerintah China. Kementerian Kebudayaan China dalam pernyataan resminya mengatakan perilaku tak senonoh itu harus dihentikan.

"Perilaku semacam ini sungguh tak beradab. Mereka yang mempromosikan upacara pemakaman erotis harus diganjar hukuman berat," demikian pernyataan Kementerian Kebudayaan China.

Namun, ancaman pemerintah ini ternyata hanya berdampak sangat minim terhadap fenomena yang tengah berkembang itu.

Pada 2006, kepolisian China menggrebek upacara pemakaman erotis semacam ini di provinsi Jiangsu dan menahan lima orang. Bahkan, pemerintah menyediakan jalur telepon khusus bagi mereka yang akan melaporkan adanya praktik upacara pemakaman erotis semacam ini.

Namun, tetap saja praktik tak lazim ini terus berlangsung di berbagai wilayah di China. Seorang pakar hukum mengatakan praktik korupsi menjadi salah satu sebab mengapa pemerintah tak bisa memberantas praktik ini.

"Sejumlah pejabat bahkan mengizinkan praktik semacam ini karena mereka menerima suap atau memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok yang menyediakan para penari telanjang itu," kata Xie Zhiyong, pakar hukum dari Universitas Ilmu Politik dan Hukum China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com