Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Baru Koalisi Pimpinan Saudi Gempur Pemberontak Yaman

Kompas.com - 23/04/2015, 14:58 WIB
SANAA, KOMPAS.com - Sejumlah pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang beberapa posisi pemberontak Yaman dalam serangan terbaru semalam, kata sejumlah saksi Kamis (23/4/2015). Serangan tersebut terjadi dua hari setelah koaliasi itu mengumumkan untuk mengakhiri serangan udara yang telah berlangsung sebulan.

Serangan terbaru itu menghantam posisi pemberontak di dekat Ibukota Sanaa, di sekitar Kota Taez, dan di pusat Kota Yarim, kata sejumlah saksi mata.

Sejumlah penduduk mengatakan, serangan juga terjadi di Provinsi Lahj di selatan negara itu serta di sekitar Kota Aden yang merupakan kota utama di Yaman selatan, di mana bentrokan antara pemberontak dan pejuang yang setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang kini berada dipengasingan pecah semalam.

Riyadh, Selasa lalu, mengatakan bahwa koalisi mengakhiri serangan militernya di Yaman. Arab Saudi dan para sekutunya sudah empat minggu melakukan aksi militer dengan meluncurkan serangan udara terhadap pemberontak Huthi di Yaman. Saat mengumumkan penghentian serangan itu, koalisi beranggapan tidak ada lagi ancaman terkait meluasnya pengaruh dan kekuatan pemberontak Huthi ke negara anggota koalisi.

Juru bicara koalisi, Brigadir Jenderal Ahmed al-Assiri juga mengatakan, operasi militer dihentikan atas permintaan Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi dan Pemerintah Yaman. "Operasi Badai Tegas pun diakhiri," kata al-Assiri. Namun, ia mengatakan koalisi akan terus memberlakukan blokade laut di Yaman.

Namun Rabu kemarin koalisi meluncurkan serangan baru terhadap pemberontak Syiah Huthi itu, yang menyerbu basis utama pasukan pro-Hadi di Taez. Serangan sekutu tersebut berlanjut semalam.

Di sebelah timur laut Sanaa, serangan koalisi menyasar posisi kelompok Huthi dan pasukan pemberontak yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh. Menurut warga, di Yarim, pesawat tempur koalisi mengempur sebuah gedung universitas tua yang digunakan sebagai markas para pemberontak.

Kelompok Huthi dan sekutunya masih mengendalikan Sanaa dan sebagian wilayah negara itu sementara Hadi sudah lari ke Riyadh, Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com