Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Sejumlah Penyebab Warga Australia Bergabung dengan ISIS

Kompas.com - 21/04/2015, 06:01 WIB

KOMPAS.com — Di Sydney, Australia, dua pemuda mencoba pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok teroris ISIS. Sementara itu, di Melbourne, teman-teman dan keluarga Jake Bilardi bersedih setelah remaja tersebut diduga melakukan aksi bom bunuh diri di Irak.

Itulah sekelumit contoh anak muda Australia yang mengalami radikalisasi. Namun, apa yang menyebabkan semua itu?

Zaky Mallah (31) adalah salah seorang yang pernah mengalami hal serupa. Ia mengaku tahu bagaimana rasanya sebagai pemuda Australia yang ditarik untuk pergi ke Timur Tengah dan terlibat dalam konflik di sana.

Saat berusia 19 tahun, Mallah membuat video dirinya, dan mengatakan bahwa ia akan melakukan serangan terhadap kantor-kantor pemerintah di Sydney. Akibatnya, ia dijadikan tersangka berdasarkan undang-undang anti-terorisme.

Mallah kemudian ditahan di penjara superketat di New South Wales, dikenal dengan nama penjara Goulburn Supermax selama dua tahun, sebelum akhirnya dibebaskan. Sekarang Mallah kembali berurusan dengan pihak keamanan, termasuk agen rahasia Australia, atau ASIO, tetapi kini untuk berbagi wawasan dan pengetahuan.

"Paspor saya dibatalkan oleh ASIO di tahun 2002. Saya sangat marah," kata dia. "Namun, saya bukanlah penyendiri, saya sangat marah karena kebebasan diri yang diambil," ujarnya.

Dirinya mengaku bahwa satu dari sekian alasan mengapa anak muda tertarik untuk bergabung dengan kelompok yang menamakan diri ISIS itu adalah "medan perang".

"Kita suka senjata, senapan, tank, seperti layaknya sebuah permainan," ujarnya. "Namun, yang satu ini adalah perang nyata, bukan semacam permainan perang seperti di PlayStation atau Xbox."

Menurut dia, meyakinkan anak-anak muda bahwa berangkat ke Suriah untuk berjuang bersama atau untuk ISIS adalah hal yang sangat sulit.

"Ini karena kita punya keyakinan bahwa khalifah harus berdiri," ujarnya. "Saya sangat percaya bahwa kekhalifahan setelah Kekaisaran Ottoman akan berdiri suatu saat, tetapi saya tidak percaya bahwa ISIS adalah khalifah yang tepat."

Narasi berbeda

Hizbut Tahrir, salah satu gerakan politik Islam, juga percaya terhadap perlunya pembentukan kekhalifahan. Namun, organisasi ini banyak mendapat kritikan tajam dari Perdana Menteri Tony Abbott, yang menyebut "sangat tidak Australia" dengan alasan apa pun untuk membentuk organisasi teroris.

Kepolisian Federal Australia (AFP) membentuk tim yang mengurus hubungan dengan komunitas Muslim di Melbourne, kali pertama tahun 2007. Model kerja sama seperti ini kemudian dibentuk juga di kota-kota lainnya.

Tujuannya untuk memperkuat hubungan antar-komunitas Islam dan membangun kepercayaan.

Akan tetapi, Ali Kadri, salah satu ustaz dari Holland Park Mosque di Brisbane, mengatakan, kepercayaan ini justru terkikis saat politisi mengecam bentuk ekstremisme Islam "untuk kepentingan politik sendiri".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com