Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu RI: KBRI Bukan Target Serangan

Kompas.com - 20/04/2015, 18:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Senin (20/4/2015), menegaskan, KBRI Sana'a bukan merupakan target serangan bom yang mengakibatkan dua staf KBRI dan seorang WNI terluka.

"Saya tegaskan KBRI bukan target (serangan). KBRI hanya terkena imbas serangan terhadap sasaran di dekat lokasi KBRI," ujar Retno di sela-sela Konferensi Asia Afrika di Jakarta.

Sebelumnya diberitakan, sebuah serangan bom menghancurkan kantor KBRI di ibu kota Yaman, Sana'a. Selain mengakibatkan tiga orang terluka, semua staf KBRI yang berjumlah 17 orang terpaksa dievakuasi ke kediaman duta besar Indonesia di kota tersebut.

"Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan bom di ibu kota Sana'a yang terjadi pada pukul 10.45 waktu setempat yang mengakibatkan staf diplomatik Indonesia terluka, serta hancurnya gedung dan semua kendaraan di tempat itu," ujar Retno dalam jumpa pers.

Gedung KBRI Sana'a diduga kuat menjadi "korban" serangan udara yang ditujukan kepada sebuah basis militer yang menyimpan sejumlah rudal Scud di pegunungan Faj Attan, Yaman.

Lokasi basis militer itu tak jauh dari distrik Hadda, tempat istana kepresidenan Yaman dan sejumlah kantor perwakilan negara asing.

Saat ini, Pemerintah Indonesia masih menunggu situasi membaik untuk mengevakuasi 17 staf KBRI ke kota Al-Hudaeda, kota keempat terbesar Yaman yang terletak sekitar 280 kilometer di sebelah barat Sana'a.

Yaman kini dilanda konflik bersenjata yang hebat setelah Arab Saudi dan negara-negara Teluk sekutunya melancarkan operasi militer untuk menahan laju pemberontak Syiah Houthi.

Operasi militer yang melibatkan serangan udara itu mulai digelar pada 26 Maret lalu, hanya dua hari setelah Pemerintah Yaman memohon Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) melakukan intervensi militer ke negeri itu.

Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi melengserkan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi. Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari ibu kota Sanaa dan mendirikan pusat pemerintahan di kota Aden.

Sepak terjang kaum Houthi telah membangkitkan dugaan Arab Saudi bahwa aksi mereka disokong oleh Pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah. Namun, baik kelompok Houthi maupun Iran menepis dugaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com