Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

700 Imigran Diduga Tewas di Laut Tengah

Kompas.com - 20/04/2015, 07:42 WIB
ROMA, KOMPAS.com - Sekitar 700 migran yang berusaha memperoleh kehidupan lebih baik di Eropa dikhawatirkan tewas sewaktu kapal mereka terbalik di lepas pantai Libya, Sabtu (18/4/2015) malam.

Pihak berwenang hari Minggu kemarin mengatakan, setidaknya 28 orang diselamatkan dan 24 mayat ditemukan, tetapi ratusan lainnya masih hilang dalam apa yang mungkin merupakan bencana migran terburuk di Laut Tengah.

Kapal itu terbalik 193 kilometer sebelah selatan pulau Lampedusa, Italia, ketika diyakini para migran pindah ke salah satu sisi, ketika ada kapal dagang mendekat.

Para pemimpin Eropa menyerukan tindakan segera guna mengatasi krisis migran ini sementara ribuan orang dari Afrika dan Timur Tengah berusaha melarikan diri dari kemiskinan, perang dan gejolak politik, dengan kapal penuh sesak dan tidak aman menyeberangi Laut Tengah, kerap kali ke utara, ke Italia.

Dalam satu pernyataan, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini, orang Italia, mengatakan ”Terlalu sering kami menyatakan, jangan pernah lagi ada kasus seperti ini. Kini saatnya Uni Eropa segera menangani tragedi-tragedi ini.”

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan jumlah korban tewas dipastikan meningkat. "Bagaimana bisa kita menyaksikan tragedi setiap hari?" tanyanya.

Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan pejabat-pejabat harus memberantas penyelundupan manusia yang menyebabkan bencana di Laut Tengah, yang menewaskan 4.000 orang tahun lalu dalam usaha mereka mencapai Eropa.

“Mereka yang mengirim orang-orang ini dalam perahu adalah penyelundup,” kata Hollande. “Mereka bahkan teroris karena tahu persis bahwa kapal-kapal ini tak aman dan akan mereka hancurkan di tengah laut, dan membuat nyawa ratusan orang terancam.”

Dalam pidato mingguan di hadapan ribuan orang di Alun-Alun Santo Petrus, Paus Fransiskus mengajak komunitas internasional agar mencegah bencana migran lainnya. “Mereka adalah manusia seperti kita,” ujar Paus. “Mereka kelaparan, diburu, terluka, dieksploitasi, korban perang. Mereka mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka mengejar kebahagiaan. Saya mengajak Anda berdoa dalam hening untuk mereka.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com