Pada 2012 saat dollar Australia begitu kuatnya, Australia 63 persen lebih mahal daripada Amerika. Sydney dan Melbourne, menurut ranking ini, tercatat sebagai 10 besar kota termahal, masing-masing di urutan kelima dan kedelapan.
Hanya Singapura, Paris, Oslo, dan Zurich yang mengalahkan Sydney sebagai kota termahal. Sementara Selandia Baru kini menempati urutan kedua negara termahal karena penguatan nilai tukar mata uangnya.
Negara paling murah dalam daftar ini adalah Rusia, sejalan dengan turunnya nilai mata uangnya. Laporan bank ini merujuk pada pengukuran internasional purchasing power parity (PPP), yang membandingkan harga barang yang sama di berbagai negara.
Australia mendominasi daftar dengan harga barang dan jasa yang hampir semuanya menempati urutan termahal. Sebagai contoh, harga kamar hotel bintang lima di Sydney ternyata 232 persen lebih mahal dibandingkan di New York.
Harga minuman ringan Coca-Cola ukuran satu liter di Sydney lebih mahal 1,5 kali dibandingkan barang yang sama di New York.
Warga Australia juga membayar lebih mahal untuk celana jeans Levi's atau sepatu Adidas dibandingkan dengan warga Amerika, meskipun umumnya lebih murah dibandingkan yang dibayar warga Eropa.
Harga iPhone juga lebih mahal dibandingkan di Amerika. Harga transportasi umum baik di Sydney maupun Melbourne tercatat sebagai yang paling mahal dibandingkan di kota lain yang disurvei.
Satu-satunya harga yang murah di Sydney dan Melbourne dibandingkan kota lainnya adalah biaya keanggotaan pusat kebugaran.