Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Pimpinan Saudi Gagal Hambat Pemberontak Syiah Yaman

Kompas.com - 10/04/2015, 09:00 WIB
ADEN, KOMPAS.com — Gempuran udara selama dua minggu ini oleh koalisi pimpinan Arab Saudi gagal menghambat gerakan pemberontak Huthi di seluruh pelosok Yaman.

Pemberontak Islam Syiah Huthi dan sekutu mereka hari Kamis (9/4/2015) berhasil mencapai pusat kota Aden dan daerah-daerah lain di bagian tenggara yang umumnya dihuni umat Sunni.

Juru bicara koalisi Jenderal Ahmed al-Asiri hari Kamis mengatakan, pemberontak yang berhasil maju hanya dalam jumlah kecil dan akan segera ditumpas. Ia menambahkan, saluran komunikasi antara unit-unit pemberontak itu telah diputus.

Jenderal itu juga menuduh pemberontak menyimpan senjata di kawasan-kawasan perumahan sipil.

Kantor berita AFP menyebutkan, pasukan koalisi hari Kamis mengebom gedung kementerian pertahanan di Sanaa, ibu kota Yaman, serta lokasi-lokasi pemberontak lainnya di sana.

Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei hari Kamis mengatakan, ofensif udara itu serupa dengan genosida dan memperingatkan Arab Saudi agar menghentikan apa yang disebutnya "tindakan kriminal" itu.

Iran, yang diduga membantu pemberontak Huthi, mengatakan akan mengerahkan kapal-kapal perang ke perairan di pesisir Yaman. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, ofensif udara koalisi itu "sebuah kesalahan" dan tidak akan berhasil. Dalam pidatonya hari Kamis, ia juga mendesak gencatan senjata di Yaman.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan, pihaknya sangat mengkhawatirkan tindakan Iran. Kerry mengatakan, Amerika memantau cermat bantuan yang diberikan Iran kepada pemberontak di Yaman.

Pemberontak dan tentara pendukung mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang digulingkan tahun 2011, terus berusaha menguasai Aden. Daerah strategis itu adalah salah satu kubu terakhir pasukan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung dunia internasional.

PBB mengatakan, konflik itu telah menyebabkan paling tidak 643 orang tewas, termasuk sekitar 77 anak, dan lebih dari 2.200 lainnya cedera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com