Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Masa Depan, Hewan Ternak di Australia Menjadi "Hotspot WiFi"

Kompas.com - 01/04/2015, 10:03 WIB
KOMPAS.com — Terobosan teknologi terbaru sedang dikembangkan untuk membantu petani dan peternak di pedalaman Australia mendapatkan jaringan internet nirkabel. Solusinya? Menggunakan hewan ternak.

Para peneliti dari Central Queensland University (CQU) telah mengembangkan sistem yang canggih pada label telinga hewan ternak.

Label atau tag pada hewan ternak ini dilengkapi dengan modem kecil, yang bisa memberikan koneksi internet nirkabel. Jadi, sapi-sapi ini bisa menjadi mobile hotspot untuk WiFi.

Profesor David Swain, yang memimpin proyek penelitian, mengatakan, teknologi itu merupakan terobosan terbaru untuk meningkatkan komunikasi di pedesaan dan daerah terpencil di Australia.

"Sapi-sapi terhubungkan dengan internet, dan kami bisa mendapatkan cakupan 3G. Sesederhana itu," ujarnya kepada ABC. "Saya cukup terkejut karena belum pernah ada yang memiliki pemikiran seperti ini sebelumnya."

Dari temuan mereka pun diketahui, makin banyak sapi atau hewan ternak yang berkumpul, maka hal itu akan memberikan efek yang lebih baik untuk kekuatan sinyal.

"Begitu mereka bergabung, semakin banyak, maka sinyal langsung kuat," kata Profesor Swain.

Menurut dia, tim peneliti telah mencoba mengatasi sejumlah kendala yang mungkin terjadi, salah satunya soal berapa lama baterai bisa bertahan.

"Ketika mereka (sapi) sedang minum atau di kawasan air, kita bisa mengisi ulang perangkatnya," ujar Profesor Swain.

Dengan kondisi cuaca di Queensland tengah yang cukup panas, para peneliti menemukan bahwa perangkat bisa mudah panas.

"Karenanya, kami kembangkan solusi inovatif, yakni teknologi pendingin telinga," ujar Profesor Swain.

Ia juga merekomendasikan penanda yang bisa memberikan cahaya pada malam hari untuk logo WiFi di telinga ternak. Tujuannya agar para petani dan peternak bisa melihat dengan jelas sapi mana yang terhubung dengan internet.

Uji coba awal menunjukkan, penggunaan telepon gengam dengan terhubung pada sepuluh sapi dalam jarak 150 meter bisa mengunduh melalui internet dengan kecepatan 7 MB per detik.

Profesor Swain kini meminta agar lebih banyak petani dan peternak yang berpartisipasi dalam proyek ini, sebelum diluncurkan secara komersial pada April tahun 2016.

"Mereka ingin mendapatkan sinyal sehingga bisa menggunakan Facebook di lahan mereka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com