Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Niugini Diguncang Gempa Berkekuatan 7,7

Kompas.com - 30/03/2015, 09:29 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com — Gempa bumi berkekuatan 7,7 terjadi di lepas pantai Papua Niugini (PNG), Senin (30/3/2015). Sejumlah seimolog Amerika mengatakan, gempa tersebut dapat memicu gelombang tsunami berbahaya hingga jarak 1.000 kilometer dari pusat gempa.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS, gempa itu berpusat di kedalaman 65 kilometer, sekitar 54 kilometer dari kota Kokopo di Pulau New Britain atau sekitar 789 kilometer dari ibu kota Port Moresby.

"Berdasarkan sejumlah parameter gempa awal ... gelombang tsunami berbahaya mungkin menimpa pantai-pantai yang terletak di dalam jarak 1.000 kilometer dari pusat gempa," kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

Risiko tsunami diperkirakan akan terbatas di PNG dan Kepulauan Solomon, negara tetangga PNG.

Gempa awal itu diikuti gempa susulan yang bermagnitud 5,7 di daerah yang sama.

Seimolog Geoscience Australia, Jonathan Bathgate, mengatakan bahwa ada kemungkinan tsunami lokal. Akan tetapi, berdasarkan besarnya gempa, tsunami itu mungkin berskala kecil. "Meskipun orang-orang mungkin merasakan guncangan kuat ... ada kemungkinan tidak akan ada kerusakan besar yang tersebar luas," katanya kepada AFP.

Kota terdekat Kokopo, ibu kota East New Britain, memiliki populasi sekitar 20.000 orang. Kota itu mulai berkembang setelah kota terdekat Rabaul rata oleh letusan gunung berapi pada tahun 1994.

Gempa bumi sering terjadi di PNG, yang terletak di wilayah yang disebut Cincin Api Pasifik, sebuah hotspot kegiatan seismik akibat gesekan antar-lempeng tektonik.

Gempa besar terakhir di lepas pantai negara Pasifik itu adalah gempa berkekuatan 6,8 yang melanda Pulau Bougainville pada Desember lalu. Tahun 2013, Kepulauan Solomon, tetangga PNG, dilanda tsunami setelah gempa berkekuatan 8,0 mengguncang wilayah tersebut. Tsunami itu menewaskan sedikitnya 10 orang, menghancurkan ratusan rumah, dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com