Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Brasil Bongkar Penipuan Pajak Sebesar Rp 77 Triliun

Kompas.com - 29/03/2015, 07:53 WIB
BRASILIA, KOMPAS.com - Puluhan perusahaan Brasil, termasuk industri dan bank, kini tengah diselidiki terkait dugaan pembayaran suap sebesar 5,9 miliar dolar atau sekitar Rp 77 triliun kepada para pejabat pajak. Demikian pernyataan kepolisian, Sabtu (28/3/2015).

Dugaan suap ini terbongkar di saat Brasil masih terguncang dengan skandal suap terbesar yaitu penggelembungan proyek pembangunan yang melibatkan sebuah perusahaan konstruksi dan perusahaan minyak negara, Petrobras.

Kasus suap sebesar 3,8 miliar dolar AS atau hampri Rp 50 triliun ini mengguncang rakyat Brasil karena melibatkan sejumlah politisi papan atas negeri itu.

Skandal suap baru ini atau disebut dengan nama Operasi Zeal muncul setelah kepolisian federal menyelediki dugaan penipuan di dalam tubuh CARF, sebuah organisasi pajak Brasil yang bertugas  menangani sengketa perpajakan.

Menurut polisi, CARF berhasil membuah dewan hakim pajak menjatuhkan keputusan sesuai kehendak perusahaan yaitu berupa pemotongan hukuman atau bahkan membebaskan mereka.

Sebagai imbalan, para pejabat CARF mendapatkan uang suap dari sekitar 70 perusahaan yang diyakini mendapatkan keuntungan dari skema ini.

"Investigasi dimulai pada 2013 dan menunjukkan organisasi ini bergerak demi kepentingan sejumlah pihak saja dan berusaha memengaruhi pejabat korup untuk memastikan hukuman pajak bisa ditunda atau dikurangi," demikian pernyataan kepolisian.

Polisi menduga skema ini membuat perusahaan-peruahaan itu harus mengeluarkan ongkos hingga 5,9 miliar dolar namun sejauh ini dari bukti yang tersedia baru sekitar sepertiga jumlah itu yang terbukti.

Direktur unit kejahatan terorganisasi kepolisian federal Brasil Oslain Campos Santan  mengatakan jumlah uang suap itu bisa mencapai setara dengan penipuan Petrobras, yang membuat Presiden Dilma Rouseff sakit kepala karena para politisi sekutunya terlibat kasus ini dan ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com