“Beliau berjuang untuk kemerdekaan Singapura, kemudian membangun Singapura dari nihil dan membuat kita bangga sebagai warga negeri ini,” kata Lee.
Lee yunior menyampaikan pidatonya dalam tiga bahasa, yaitu Inggris, Mandarin, dan Melayu. Lee terlihat sempat berhenti sejenak menghela napas menggambarkan kesedihan yang dialaminya. “Kesedihan saya melebihi kata-kata,” ujar Lee dengan lirih.
“Bagi beliau, Singapura adalah 'hobinya' dan beliau memberikan seluruh hidupnya untuk negara ini," kata Lee lagi.
Selanjutnya, Lee meminta rakyat Singapura untuk menghormati spirit perjuangan Lee Kuan Yew yang memimpin Singapura sebagai perdana menteri selama 31 tahun sejak 1959 hingga mundur pada 1990.
Di bawah kepemimpinan Lee, Singapura menjelma menjadi negara terkaya di dunia hanya dalam waktu tiga dekade.
Sahabat mantan Presiden Republik Indonesia Suharto ini mempertahankan pengaruh di balik layar dengan menjabat sebagai menteri senior dan menteri mentor hingga mundur dari kabinet seusai pemilu 2011 lalu.
Hingga wafatnya, Lee tercatat sebagai salah satu anggota parlemen terlama di dunia, mewakili konstituensi Tanjong Pagar selama hampir 60 tahun sejak 2 April 1955.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.