Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keturunan Jawa di Suriname Mulai Dokter sampai Polisi

Kompas.com - 21/03/2015, 06:03 WIB
KOMPAS.com - Anda tentu masih ingat dengan calon presiden Suriname keturunan Banyumas, Raymond Sapoen, bukan?

Warga keturunan Indonesia di Suriname terwakili dalam berbagai lapisan masyarakat, kata Raymond Sapoen yang mencalonkan diri sebagai presiden negara itu.

Menjawab pertanyaan Ratno Garto melalui Facebook BBC Indonesia, Raymond mengatakan, "Walaupun faktanya warga keturunan Indonesia di Suriname terdiri dari 15 persen (dari total 500.000 jiwa penduduk), kami sangat terwakili dari semua lapisan masyarakat."

"Mulai dari dokter, guru, polisi, pengusaha, politik, mereka yang bergerak di industri serta finansial," kata Raymond.

Generasi ketiga keturunan Jawa ini memastikan sebelumnya bahwa leluhurnya berasal dari Banyumas, Jawa Tengah.

Masih pertanyaan Ratno Garto, Raymond juga mengatakan prioritasnya dalam kampanye pemilihan adalah meningkatkan lapangan kerja, khususnya di sektor swasta dan pengembangan pariwisata.

Menanggapi pertanyaan Raja Galuh, Raymond memilih menggunakan bahasa Jawa, "Rukun Anggawe Santosoh."

"Apakah ada imigran dari Sumatra?" tanya Porman Sitorus. "Ada beberapa imigran dari Sumatra namun saya harus mencari tahu lebih lanjut.

"Pak Eko Prasetyo, ada juga tempe di Suriname dan kami biasanya makan dengan "sambel urang," kata Raymond.

Sementara menanggapi pertanyaan Dimas Irfan Mohamad, "Getuk dan tempe tidak perlu promosi di Suriname karena sudah sangat terkenal. Makanan lain yang juga terkenal termasuk krupuk, tahu, lemper dan nogosari."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com