Di negeri itu, kedelapan mantan tentara Inggris tersebut akan bergabung dengan 100 sukarelawan Barat lainnya yang sudah bergabung dengan pasukan Kurdi Peshmerga dan YPG di Irak atau Suriah.
Foto-foto itu diunggah ke akun Facebook dengan nama "Sgt Tom" yang menampilkan bendera Kurdi dan menyamarkan semua wajah para sukarelawan yang diambil gambarnya.
Foto-foto itu menampilkan para mantan tentara itu mengenakan pakaian loreng militer dan pakaian tempur yang biasa digunakan di gurun pasir. Mereka juga terlihat menenteng berbagai jenis senjata.
"Saya bukan seorang sayap kanan atau fasis. Saya juga bukan seorang anti-Islam atau agama apa pun. Saya manusia bebas dari sebuah negeri bebas yang memperjuangkan kebebasan dan demokrasi," demikian pengantar foto dalam akun Sgt Tom itu.
"Kejahatan kalian (ISIS) mengetuk moral saya. Saya tidak akan memerangi Muslim yang cinta damai, tetapi saya jijik dengan apa yang kalian lakukan sehingga saya dedikasikan kemampuan saya kepada rakyat Kurdistan," lanjut akun tersebut.
Meski kelompok ini menyebut diri mereka sebagai Pasukan Sukarelawan Internasional (IVFOr), tetapi mereka juga memiliki julukan lain yang disematkan pada tato mereka yaitu, "Klub Pemburu ISIS".
Dalam beberapa pekan, mereka akan bergabung dengan pasukan YPG atau Kurdi Suriah yang dengan gagah berani mempertahankan wilayah utara Suriah, khususnya kota Kobani, dari gempuran ISIS selama beberapa bulan terakhir.
Berbicara kepada harian Evening Standard, salah satu mantan tentara itu mengatakan, mereka membeli seragam dan berlatih setiap hari. Kelompok ini bahkan berhasil menggalang dana sebesar 13.000 poundsterling untuk membiayai perjalanan mereka. Salah seorang anggota tim ini bahkan menjual mobil sport miliknya untuk menambah bekal mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.