Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Warga Bersepeda, Kota London Gelar Kursus "Gowes"

Kompas.com - 16/03/2015, 20:01 WIB
Oleh : Dewi Safitri, mahasiswa program pasca sarjana Studi Sains Teknologi dan Society di UCL, London

LONDON, KOMPAS.com - London adalah salah satu kota di Eropa yang menyediakan banyak fasilitas khusus untuk pesepeda. Di ibu kota Inggris ini tersedia jalur khusus sepeda, rambu lalu lintas untuk sepeda dan tiang-tiang parkir untuk sepeda yang bisa ditemukan di hampir semua sudut kota.

Pemerintah kota London juga mendorong warga agar hidup lebih sehat dengan bersepeda untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan gas buang kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi.

Namun tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pengguna sepeda, sepanjang 2015 saja sudah empat pesepeda tewas di jalan raya, membuat badan transportasi kota London (TFL) giat menggelar kampanye bersepeda aman. Termasuk di antaranya, menggelar kursus naik sepeda untuk mahasiswa di berbagai universitas di kota ini.

Mahasiswa yang berminat ikut kursus hanya diminta mendaftar lewat internet dan kemudian hadir pada saat yang ditentukan. TFL bekerja sama dengan klub pesepeda London menyediakan pinjaman sepeda, helm, dan bahkan makan siang gratis untuk menarik peminat.

Pengajarnya adalah pesepeda yang sudah puluhan tahun berpengalaman mengayuh pedal di berbagai kota di Eropa. Sebelum mulai "gowes", peserta diminta membiasakan diri memeriksa kelaikan sepeda sebelum dikendarai, mengatur kecepatan pedal dan memastikan rem cukup pakem.  

“Bersepeda di London tidak sulit, cuma perlu waspada dan percaya diri,” kata Charlie yang hari itu bertindak sebagai traffic marshall alias mandor lalu-lintas selama kursus bersepeda itu, "Kami diajari menggunakan lintasan sempit sepeda dan waspada terhadap perubahan rambu lalu lintas."

“Ingat jangan dekat-dekat mobil, jaga jarak,” teriak Charlie yang memimpin rombongan.

Waktu lampu merah bergambar sepeda menyala para pesepeda berhenti seperti juga kendaraan lainnya. Bagi beberapa pesepeda pemula menunggu lampu hijau bergambar sepeda menyala sebelum kembali melaju di beberapa tikungan dan perempatan terasa agak aneh.

Bersepeda di London bisa lebih nyaman karena berbagai fasilitas khusus yang disediakan pemerintah kota. Namun kepercayan diri pesepeda bisa goyah begitu melihat jalan raya harus dibagi antara kendaraan pribadi dan bus yang lalu lalang hampir setiap saat.

“Saya ngeri. Waktu duduk di atas sadel sepeda rasanya bus merah (bus tingkat khas London) jadi jauh lebih besar dan menakutkan. Saya tak cukup berani,” kata Monica Hu, mahasiswi di University Colege London yang mengaku sedang menimbang untuk mengganti transportasi dari kereta bawah tanah ke sepeda.

Ancaman kecelakaan pesepeda di London dianggap cukup serius setelah rangkaian kecelakaan yang merenggut nyawa terjadi berturut-turut beberapa tahun terakhir. Dalam kasus terakhir Februari lalu, seorang pesepeda perempuan terserempet truk karena sopir mobil besar itu tak melihat si pesepeda yang berada di belakang kendaraannya.

Hubungan pengguna jalan – pengemudi kendaraan umum dan pribadi – dengan pesepeda pun memburuk. Opini pembaca di surat kabar lokal kerap kali menunjukkan dua pihak berselisih. Sampai muncul kritik pesepeda dianggap diistimewakan karena mereka tak perlu mengantongi surat izin bersepeda untuk bisa menggunakan jalan raya.

Muncul pula desakan agar pemerintah mewajibkan pesepeda lulus uji mengendara sebelum turun ke jalan raya.

“Memang cukup repot waktu pertama kali mulai. Yang membuat saya percaya diri adalah kita punya hak yang sama dengan pengguna jalan lainnya, kita cuma menggunakan hak itu untuk bersepada,” kata salah satu traffic marshall memberi semangat pada peserta kursus.

Apakah dorongan ini cukup meyakinkan para mahasiswa untuk beralih menggunakan sepeda? Saya tidak yakin. Meski terbiasa naik sepeda di tanah air - bahkan dalam lalu lintas yang jauh lebih padat dan semrawut- jalan kota London dengan lalu-lalang bus tingkat raksasa rasanya masih cukup menakutkan buat saya. Ngeri!


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com