Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu RI Belum Pastikan Kaitan Ke-16 WNI di Turki dengan ISIS

Kompas.com - 12/03/2015, 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia belum bisa memastikan keterkaitan 16 WNI yang saat ditahan aparat Turki ketika hendak menyeberang ke Suriah dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Juru bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir, mengatakan pihaknya masih harus berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah Turki untuk mendalami berbagai informasi mengenai ke-16 WNI tersebut.

"Kita sedang melakukan koordinasi dengan Kemenlu Turki dan otoritas keamanan Turki untuk mendalami kejadian ini (penangkapan 16 WNI)," kata Arrmanatha dalam jumpa pers, Kamis (11/3/2015) siang.

Pemerintah Turki, menurut Arrmanatha, telah menangkap 16 WNI di Kota Gaziantep yang terletak di dekat perbatasan Turki-Suriah.  Sejauh ini, Kemenlu belum mengetahui jati diri 16 WNI serta motivasi mereka menyeberangi perbatasan Turki-Suriah.

"Kita akan melihat sejauh mana, apakah benar, berapa jumlah WNI (yang ditangkap), dan bagaimana keadaan mereka," kata Arrmanatha.

Kemenlu, tambah Arrmanatha, masih akan memastikan alasan otoritas keamanan Turki menahan ke-16 WNI tersebut.

Sebelumnya, 16 WNI--yang terdiri dari tiga keluarga dan dua orang lain yang bukan bagian keluarga itu--berangkat ke Turki bersama rombongan tur wisata pada 25 Februari lalu.

Namun, di tengah rangkaian wisata, mereka memilih memisahkan diri dari rombongan. Pemerintah Indonesia mengatakan, mereka diduga kuat bertujuan menyeberang ke Suriah melalui perbatasan Turki untuk bergabung dengan ISIS.

Menyambut lega

Di tempat terpisah, keluarga WNI asal Solo yang "hilang" di Turki itu menyambut lega informasi yang menyebut keberadaan anggota keluarganya. Seperti diketahui, enam dari 16 WNI yang ditangkap oleh otoritas keamanan Turki adalah warga Solo, diantaranya kakak beradik Fauzi Umar dan Hafid Umar Babher.

Dalam perjalanan ke Turki, sang adik, ‎Hafid Umar mengajak istrinya, Soraiyah Cholid Abu Bakar serta ketiga anaknya, Hamzah Hafid Babher (6), Utsman Hafid Babher (3) dan Atikah Hafid Babher (2).

Kakak kandung Fauzi Umar dan Hafid Umar Babher, Muhammad Arif mengaku telah mendengar kabar soal penangkapan anggota keluarganya di Turki itu dari sejumlah media. Kabar tersebut telah membuat keluarganya sedikit lega karena posisi keberadaan mereka telah diketahui.

"Kami dari keluarga merasa lega, meskipun kabar itu baru diketahuinya dari sejumlah media. Sedangkan informasi resmi dari pemerintah belum diterimanya," kata dia kepada BBC Indonesia.

Adanya kabar tersebut, lanjut Arif, pihaknya langsung berusaha mencari informasi soal penangkapan itu dari berbagai pihak.

Bahkan, pihaknya juga mengontak sejumlah kerabat maupun relasinya yang berada di Timur Tengah. "Kami masih terus menunggu perkembangan informasi keberadaan adik-adik saya," ujar dia.

Sementara itu, juru bicara keluarga dari Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, Budi Kuswanto mengatakan, meski baru sekadar informasi dari media soal penahanan itu, pihak keluarga merasa lega.

"‎Tetapi itu semua 'kan kabar baru dari media, sehingga benar atau tidaknya belum tahu. Yang pasti kabar itu nyicil lega buat keluarganya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com