Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipermasalahkan, Hillary Clinton Ungkap Alasan Pakai Email Pribadi Selama Jadi Menlu

Kompas.com - 11/03/2015, 06:23 WIB

KOMPAS.com -- Kongres Amerika Serikat mempermasalahkan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang menggunakan email dari akun pribadi untuk urusan resmi kenegaraan. Sebelum Kongres AS mulai melakukan penyelidikan, Hillary Clinton pun memberikan penjelasan.

Dilansir dari AFP, Rabu (11/3/2015), bakal calon presiden dari Partai Demokrat itu mengaku menggunakan email pribadi dengan alasan kenyamanan. Istri dari mantan presiden AS Bill Clinton tersebut juga mengaku bahwa dia melakukan kesalahan.

Meski begitu, Hillary mengatakan bahwa email pribadi yang digunakan untuk kepentingan resmi itu tidak pernah digunakan untuk membahas "materi yang bersifat rahasia". Dia pun menyerahkan semua komunikasi yang terkait pekerjaan sebagai Menteri Luar Negeri ke Kemenlu, bahkan bersedia jika email itu dipublikasi.

Hingga saat ini, Hillary mengaku telah menghapus setidaknya 30.000 email yang sifatnya personal. Dalam hal ini, email itu biasanya berisi rencana pernikahan putrinya, pemakaman ibunya, dan aktivitas yoga yang dilakukan secara rutin.

"Saat itu, memang menurut saya lebih baik jika menggunakan dua ponsel yang berbeda dan dua akun email yang berbeda," ucap Hillary dalam pernyataan pers.

Kebiasaan menggunakan email pribadi itu, berdasarkan pengakuan Hillary, ternyata membuatnya kerepotan setelah tak lagi menjabat. "Kami (Hillary dan sejumlah staf). kesulitan untuk melalui seluruh proses identifikasi email yang terkait pekerjaan dan menyalurkannya ke Kemenlu," tutur Hillary.

Meski demikian, Hillary tidak bisa memastikan kalau email yang berpotensi memalukan dirinya dan pemerintah tidak dihapus secara permanen. 

Apakah ini berarti dia dan timnya telah menghapus suatu email terkait pekerjaan? "Kami tidak melakukan itu," jawabnya.

Sebelumnya, Kongres AS telah meminta sebuah komite untuk melakukan penyelidikan atas email dari akun pribadi milik Hillary. Anggota Kongres dari Partai Republik, yang menjabat Ketua Komite, Trey Gowdy mengatakan, Hillary Clinton diberi waktu dua minggu untuk menyerahkan semua e-mail-nya sebelum surat penyelidikan dikeluarkan. (Baca: Kasus 'E-mail' Pribadi Clinton Akan Diselidiki Kongres AS)

"Sekarang kita harus pergi ke sumbernya, yang dalam hal ini adalah Clinton," kata Gowdy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com