Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di India, Warga "Jemput" Tersangka Pemerkosa di Penjara lalu Memukulinya hingga Tewas

Kompas.com - 06/03/2015, 20:36 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com - Geram terhadap seorang pemerkosa warga kota Dimapur, negara bagian Nagaland, India, Kamis (5/3/2015), menyerbu penjara kota itu untuk "menjemput" si tersangka pemerkosa.

Warga yang marah kemudian menyeret pria itu di jalanan, menelanjanginya kemudian memukuli dan melemparinya dengan menggunakan batu hingga pria yang dituduh memperkosa seorang pelajar perempuan bulan lalu itu hingga tewas.

Menurut sejumlah media setempat, pria itu tewas setelah diseret warga di jalanan sejauh sekitar 6,5 kilometer dan dipukuli warga yang mengamuk.

Harian The Indian Express mengabarkan, pria itu diidentifikasi sebagai seorang penjual mobil bekas berusia 35 tahun. Pria itu dituduh memperkosa seorang mahasiswi setempat pada 24 Februari lalu. Polisi menahan pria tersebut sehari setelah peristiwa pemerkosaan itu.

"Aksi protes massal menentang kasus perkosaan terjadi di Dimapur setelah warga dan mahasiswa yang marah memaksa masuk ke penjara setempat dan berhasil membawa tersangka," demikian kantor berita Press Trust of India (PTI).

PTI mengabarkan massa merubuhkan gerbang penjara sebelum menyeret tersangka ke menara jam di pusat kota Dimapur. Warga juga membakar beberapa bangunan di kawasan tempat tersangka menjalankan bisnisnya.

Aksi yang berujung kerusuhan itu membuat polisi harus bertindak tegas membubarkan massa, sehingga memicu bentrokan dengan warga yang berujung beberapa orang mengalami luka.

"Situasi sangat tegang. Kami berusaha semampu kami untuk mengendalikan situasi," kata seorang perwira polisi setempat Superintenden Meren Jamir kepada harian The Hindustan Times.

Sehari setelah peristiwa itu, pemerintah kota Dimapur pada Jumat (6/3/2015) memberlakukan jam malam selama 24 jam untuk memulihkan keadaan.

Menteri utama negara bagian Nagaland TR Zeliang mengatakan tersangka pemerkosa yang tewas itu adalah seorang imigran asal Banglades. Polisi mengatakan pembunuhan tersangka pemerkosa ini kemudian berlanjut dengan serangan terhadap berbagai bisnis milik warga Bangalades.

Kelompok suku asli Nagaland selama beberapa tahun terakhir menuding warga keturunan Banglades yang terus bertambah kini menduduki tanah Nagaland secara ilegal dan mengisap sumber daya alam daerah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com