Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Larang Warga Perempuannya Nikahi Anggota ISIS secara "Online"

Kompas.com - 05/03/2015, 05:19 WIB


KAIRO, KOMPAS.com - Otoritas Islam Mesir melarang para perempuan Mesir menikahi anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara online. Peringatan ini menyebut pernikahan dengan anggota ISIS hanya akan mendorong para perempuan ke dalam "lingkaran terorisme".

Dar al-Ifta, otoritas yang membuat fatwa dengan dukungan pemerintah Mesir, membuat peringatan ini untuk mengantisipasi kampanye ISIS di media sosial yang meminta para gadis untuk menikahi para militannya. Pernikahan itu bahkan dianggap ISIS sah walaupun dilakukan melalui konferensi video.

"Dar al-Ifta memperingatkan para gadis yang mengikuti anjuran (menikahi anggota ISIS) itu akan melanggar syariah," demikian pernyataan yang dibuat, dikutip dari AFP.

Selain melahirkan "lingkaran ekstremisme dan terorisme", pernikahan dengan anggota ISIS disebut "tidak disukai oleh Allah dan nabi".

Sebelumnya, Institute for Strategic Dialogue yang berbasis di London, melaporkan mengenai sejumlah perempuan yang bergabung dengan ISIS untuk menikahi para militan. Setelah itu, para perempuan itu diminta untuk menjaga rumah dan membesarkan anak.

Sejak Desember, Mesir telah membuat larangan untuk warga negaranya, terutama laki-laki usia 18-40 tahun, untuk pergi ke Turki dan Libya. Langkah ini dilakukan untuk mencegah WN Mesir bergabung dengan kelompok teroris yang kini menguasai Irak, Suriah dan sebagian Libya.

Selain itu, Mesir juga masih berjuang untuk memberantas kelompok Ansar Beit al-Maqdis yang dianggap berafiliasi dengan ISIS. 

Negara-negara Eropa juga berjuang untuk menghentikan lonjakan generasi muda yang bergabung dengan ISIS.

Bahkan, tiga orang remaja putri warga London telah terbang ke Turki. Ada kekhawatiran mereka kemungkinan menyeberangi perbatasan Suriah dan bergabung dengan kelompok militan Negara Isam atau dulu disebut ISIS. (Baca: Tiga Remaja Putri Inggris ke Turki, Diduga Gabung dengan ISIS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com