Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2015, 22:15 WIB
VATICAN CITY, KOMPAS.com — Vatikan dikabarkan dalam kondisi siaga terkait ancaman serangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terhadap Paus Fransiskus. Namun, kepala keamanan Vatikan mengatakan, sejauh ini belum tercium adanya rencana serangan terhadap negeri kecil tersebut.

"Ancaman itu ada. Ini yang muncul dalam pembicaraan dengan Pemerintah Italia dan kolega-kolega asing lainnya," kata kepala keamanan Vatikan, Domenico Giani, kepada majalah kepolisian Italia, Polizia Moderna.

"Namun, saat ini saya bisa katakan kami belum mengendus adanya rencana konkret untuk menyerang Vatikan atau Bapa Paus," tambah Giani dalam wawancara yang dilakukan pada Senin (2/3/2015) itu.

Giani memiliki 130 anggota yang melindungi Vatikan dan Paus Fransiskus. Selain itu, dia masih memiliki pasukan Garda Swiss yang siap membantu. Sementara itu, kepolisian Italia menjaga di luar tembok Vatikan, termasuk di Lapangan Santo Petrus.

Sebanyak 20 orang agen-agennya, lanjut Giani, sudah mendapatkan pelatihan anti-teror dan selalu mendampingi Paus Fransiskus saat melawat ke luar negeri.

Operasi keamanan di Vatikan dilakukan dari sebuah pusat komando yang menurut penjelasan Giani memiliki teknologi kelas tinggi serta diperkuat dengan ribuan kamera pengawas di berbagai sudut Vatikan.

ISIS telah mengeluarkan ancaman akan menyerang Roma. Ancaman ini mendapatkan porsi besar di media-media Italia.

"Keselamatan adalah satu-satunya hal yang bisa kalian harapkan. Kami akan menaklukkan Roma," kata seorang anggota ISIS dalam video pemenggalan 21 warga Koptik Mesir di Libya.

Sebuah situs yang digunakan ISIS untuk menyebar berbagai foto memperlihatkan bendera hitam ISIS berada di puncak obelisk yang ada di tengah Lapangan Santo Petrus.

Giani menambahkan, kewaspadaan kini sangat tinggi di sekitar negeri kecil yang berada di dalam kota Roma itu. Salah satu ancaman yang paling diwaspadai adalah aksi para penyerang tunggal karena lebih sulit diprediksi.

Pasukan keamanan Vatikan juga mewaspadai aksi-aksi nekat di pusat gereja Katolik itu karena pasti akan mendapatkan peliputan media yang luar biasa.

Satu hal yang membuat tugas para agen keamanan Vatikan lebih berat adalah Paus Fransiskus tak mau absen menyapa umatnya meski berada di bawah ancaman.

"Bapa Paus tak mau meninggalkan gayanya memimpin. Dia tak ingin kehilangan kedekatan dengan umatnya. Kami harus menyesuaikan diri dengan keinginan Bapa Paus bukan sebaliknya," ujar Giani.

"Kami harus melakukan apa pun yang kami mampu untuk melindunginya sehingga Bapa Paus bisa menjalankan tugasnya seperti yang dia kehendaki. Dia memercayai kami," Giani menegaskan.

Lebih jauh Giani melanjutkan, pihaknya banyak mendapatkan bantuan informasi dari dinas intelijen negara-negara Islam. Negara-negara Islam itu, kata Giani, sangat menghormati Paus Fransiskus.

"Banyak negara Islam yang tak hanya memberikan informasi berharga, tetapi juga penghargaan dan penghormatan terhadap Bapa Paus. Saya bisa katakan negara-negara Islam menghormati Bapa Paus sebagai salah satu otoritas moral paling berpengaruh di dunia," kata Giani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com