Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irak Lancarkan Pertempuran Lawan ISIS di Tikrit

Kompas.com - 03/03/2015, 14:58 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Militer Irak, Senin (2/3), menyatakan belum mampu menembus kota Tikrit, salah satu kantong Negara Islam di Irak dan Suriah, setelah pertempuran merebut kota itu berlangsung berjam-jam. Pertempuran panjang diperkirakan menghadang mereka. Merebut Tikrit vital bagi pasukan Irak sebelum menyerang Mosul.

 Dengan kekuatan 30.000 personel pasukan dan milisi, serta ditopang pesawat-pesawat tempur, Irak melancarkan serangan terbesar ke Tikrit, kampung kelahiran eks Presiden Irak Saddam Hussein, mulai Senin pagi. Tikrit adalah salah satu kota terbesar yang dikuasai milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (atau populer dengan nama ISIS) di wilayah Provinsi Salahuddin. Kota itu berada di tengah perjalanan dari Baghdad ke Mosul.

Pasukan Irak pernah mencoba merebut Tikrit, tetapi selalu gagal. Momentum mulai berubah setelah belum lama ini pasukan Irak-berkat dukungan koalisi pimpinan Amerika Serikat-menguasai kota kilang minyak, Beiji. Operasi apa pun untuk merebut Mosul harus diawali merebut Tikrit terlebih dahulu.

Sebelumnya, pejabat militer AS mengatakan, operasi militer merebut Mosul diperkirakan April atau Mei, melibatkan hingga 25.000 personel pasukan Irak. Kota Tikrit, 130 km sebelah utara Baghdad, jatuh ke tangan milisi ISIS, musim panas lalu, bersamaan dengan jatuhnya Mosul.

Televisi Irak, Al-Iraqiya, memberitakan, pasukan Irak menyerang Tikrit dari berbagai arah, ditopang tembakan artileri dan serangan udara. "Pasukan keamanan melaju menuju tiga medan pertempuran di Tikrit, Ad-Dawr (menuju selatan), dan Al-Alam (menuju utara)," kata seorang letnan kolonel di lapangan via telepon kepada AFP.

Menurut sumber komandan militer lokal, pasukan melaju ke utara dari Samarra menuju kota Al-Dour dan Tikrit. Angkatan Udara Irak juga melancarkan serangan udara menopang operasi dari Provinsi Diyala ke timur.

Bantuan jenderal Iran

Sumber lain menambahkan, pasukan Irak di markas utara Tikrit juga membombardir posisi ISIS di Tikrit. Kantor berita semiresmi Iran, Fars, melaporkan, pasukan Irak juga mendapat bantuan komandan pasukan elite Garda Revolusi Iran, Jenderal Ghasem Soleimani, yang tiba di Irak, dua hari sebelumnya.

Laman Al Jazeera, mengutip sumber di rumah sakit, memberitakan, dua milisi dan satu tentara pemerintah tewas di utara Tikrit serta 35 orang lain luka dalam pertempuran kemarin.

Beberapa jam sebelum operasi merebut Tikrit dimulai, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengingatkan milisi Sunni agar meninggalkan ISIS. Ia menyebut, itu "peringatan terakhir" dan akan memberi maaf jika mereka keluar dari ISIS.

"Saya menyerukan kepada mereka yang salah arah dan melakukan kesalahan di masa lalu untuk meletakkan senjata hari ini. Ini mungkin kesempatan terakhir," kata Abadi dalam jumpa pers di Samarra, 95 kilometer utara Baghdad.

Di tengah gempuran itu, ISIS merilis video eksekusi empat anggota suku Sunni di Tikrit. Mereka dituduh bekerja sama dengan Pemerintah Irak.

Sehari sebelumnya, milisi ISIS membebaskan 19 dari 220 sandera pemeluk Kristen Assyria yang mereka culik, pekan lalu. Mereka dibebaskan setelah ISIS mendapat uang tebusan.

Menurut Direktur Jaringan Hak Asasi Manusia Assyria, uang tebusan dibayarkan keluarga sandera masing-masing. ISIS menyebut uang tebusan itu jizya atau pajak yang dibayarkan warga non-Muslim. (AP/AFP/REUTERS/SAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com