Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 10 Bulan, Bayi di India Berbobot 20 Kg

Kompas.com - 02/03/2015, 21:31 WIB
Ervan Hardoko

Editor

Sumber Daily Mail

NEW DELHI, KOMPAS.com — Baru berusia 10 bulan, seorang bayi perempuan asal Jharkand, India, sudah berbobot 20 kilogram, yang membuatnya menjadi salah satu bayi terberat di dunia.

Aliya Saleem, nama bayi itu, lahir dengan bobot yang lumayan berat, yaitu 4,5 kilogram. Lalu, bobot badan Aliya bertambah dengan sangat cepat sejak berusia empat bulan. Kini, bobot Aliya sama dengan bobot rata-rata anak perempuan berusia enam tahun.

"Beberapa bulan setelah lahir, berat badannya bertambah dengan cepat. Kami harus membeli baju baru tiap dua minggu karena baju lamanya menjadi terlalu sempit," kata Shabana Parveen (25), ibu bayi "jumbo" itu.

Berat badannya yang di luar kelaziman membuat hidup Aliya dalam bahaya. Namun, kedua orangtuanya tak memiliki biaya cukup untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai.

"Kami sudah mencoba yang terbaik. Namun, kami hanya mampu membawanya ke rumah sakit lokal," kata Mohammad Saleem (28), ayah Aliya.

"Para dokter di desa kami tak menjelaskan penyakit yang dideritanya. Kami membawa Aliya ke seorang dokter di kota Ranchi dan setelah memeriksa, dia menyarankan kami membawa Aliya ke kota lain. Karena kami tak punya uang, kami tak membawanya," ujar Saleem.

Beruntung, Rumah Sakit Fortis di New Delhi bersedia memberikan konsultasi kesehatan untuk mencari penyebab pertumbuhan berat badan Aliya yang berlebihan itu.

"Dia adalah bayi 10 bulan terberat yang pernah saya temukan. Ini bisa jadi sebuah kasus obesitas morbid atau ketidakseimbangan hormon," kata Kepala Kedokteran Anak RS Fortis, Dr Krishan Chugh.

"Kami harus melakukan sejumlah tes sebelum memberikan diagnosis yang tepat. Perawatan bayi ini bergantung pada diagnosis yang kami ambil nantinya," ujar Krishan.

"Ada beberapa kelainan kesehatan yang bisa kami tangani. Semuanya bergantung pada penyebab masalah ini yang akan ditemukan nanti," lanjut Krishan.

Kerepotan

Bobot jumbo Aliya tentu saja membuat kedua orangtuanya, terutama sang ibu, kerepotan. Parveen mengaku tak sanggup memangku putrinya itu untuk waktu yang lama.

"Semakin hari dia semakin berat. Suami saya selalu pulang larut malam dari pekerjaannya sehingga sepanjang hari, saya harus menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengurus Aliya. Situasinya sulit karena dia tak bisa duduk sendiri," ujar Parveen.

"Dia terus menangis sepanjang hari. Dia sering terbangun pada malam hari dan kerap kesulitan bernapas," tambah dia.

Selain itu, terus bertambahnya bobot Aliya juga memberatkan perekonomian keluarga miskin ini. Sebab, jumlah makanan yang disantap Aliya juga tiga kali lipat dari anak-anak seusianya.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com