Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Terancam, Tony Abbott Kesulitan Yakini Koleganya agar Tetap Layak Jadi PM

Kompas.com - 02/03/2015, 06:15 WIB

KOMPAS.com - Perdana Menteri Australia Tony Abbott terancam akan kembali menghadapi voting untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin Partai Liberal. Salah satu anggota kabinetnya mengatakan, Abbott  tidak akan mampu meyakinkan sejumlah koleganya di internal Partai Liberal, sekalipun dia berhasil mempertahankan posisinya. 

Asisten Bendahara Partai Liberal, Josh Frydenberg kepada ABC mengatakan bahwa dirinya tidak yakin perlu ada perubahan kepemimpinan di Partai Liberal saat ini. Dia berharap tidak akan terjadi pengambilan suara atau voting lagi di partainya.

"Tidak dipungkiri memang ada sebagian orang di Partai Liberal yang menginginkan adanya pergantian kepemimpinan," katanya.

Frydenberg mengatakan, dia tidak yakin Abbot akan mampu meyakinkan kolega di partai kalau dia layak dipertahankan sebagai PM. "Meskipun misalnya saja Abbott berhasil memenangkan Nobel Perdamaian mereka tetap akan bersikap sama kalau mereka menginginkan perubahan kepemimpinan," ujarnya.

"Menurut saja saat ini posisinya sangat sulit meskipun ini merupakan pandangan minoritas," lanjutnya.

Frydenberg mendorong agar koleganya memberi kesempatan bagi Abbott dengan mengatakan Abbott layak diberikan waktu agar bisa mampu memutar keberuntungan bagi Partai Liberal.

Ketika menghadiri acara Clean Up Australia Day di Shell Cove, Minggu (1/3/2015), Abbott menyatakan tidak mungkin dirinya bisa memuaskan semua orang dalam waktu bersamaan. Namun Abbott membantah sepekulasi mengenai voting kepemimpinan di partainya, dan menyebut itu hanya sebagai 'obsesi kalangan dalam' saja.

"Ini hanya daur ulang omong kosong sampah pada saat kita merayakan hari Clean Up Australia Day, mari kita masukan omong kosong sampah itu ke kantong sampah dan melenyapkannya," kata Abbott.

"Kita telah melewati isu ini selama beberapa minggu lalu, masalah ini sudah diselesikan dan kita sekarang telah satu paham dengan pemerintah," ujar Abbott.

"Setiap hari Anda akan melihat bukti yang semakin kuat kalau pemerintahan saat ini tengah memfokuskan upaya untuk memerintah atas dasar kepentingan terbaik dari seluruh warga negara Australia," katanya.

Abbott selamat dari mosi untuk menggantikan kepemimpinannya dengan berhasil meraih dukungan suara 39 dari 61 suara dalam voting yang berlangsung beberapa pekan lalu. Namun, Partai Liberal terus mengkritik Abbott mampu berkembang untuk melakukan perubahan dalam gaya kepemimpinannya.

Dua Menteri Komunikasi Abbott yakni Malcolm Turnbull dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop didorong untuk maju dalam kontes kepemimpinan di Partai Liberal. Ini jika terjadi mosi lagi dan posisi Perdana Menteri kosong.

Pendukung Bishop mengatakan kepada ABC kalau Bishop harus mengajukan diri sebagai salah satu kandidat untuk memperebutkan jabatan tertinggi di pemerintahan Australua tersebut karena Partai Liberal menginginkannya diberikan kesempatan sebagai pemimpin alternatif.

Mereka mengatakan Bishop telah menunjukan dirinya sebagai "pemulih suasana, bukan sebagai orang yang memicu perbedaan". Bishop juga dianggap telah menjalankan tugas di kabinet Abbott dengan baik dan menunjukan dirinya sebagai wakil yang setia.

Sementara kepala perwakilan Partai Liberal di parlemen federal mengatakan kepada ABC kalau mereka yakin Turnbull telah berhasil mendapatkan dukungan untuk dapat memenangkan tantangan kepemimpinan. Namun, diketahui Turnbull tidak ingin mengemukakan dukungan tersebut dan beresiko dipandang sebagai orang yang mengakhiri Abbott dari jabatannya sebagai Perdana Menteri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com