Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Oposisi Rusia Ditembak Saat Bersama Perempuan Ukraina

Kompas.com - 28/02/2015, 06:50 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Tokoh oposisi di Rusia, Boris Nemtsov, ditembak mati di dekat Kremlin, Moskwa. Nemtsov ditembak sebanyak empat kali dari belakang.

Nemtsov merupakan politisi yang juga mantan wakil perdana menteri yang sering mengkritik kebijakan Presiden Vladimir Putin.

Saat ditembak, Nemtsov sedang berjalan di jembatan Sungai Moskwa. Ketika itu, ia bersama teman perempuannya yang berkewarganegaraan Ukraina, demikian menurut kesaksian seorang anggota polisi di sekitar lokasi.

Meski menjadi tokoh yang berseberangan dengan dirinya, Putin mengutuk pembunuhan tersebut. Putin justru menyebut pembunuhan itu terencana dan ada provokasi dari protes yang selama ini terjadi di Moskwa.

Kepolisian setempat langsung menutup jembatan Moskwa tempat terjadinya peristiwa. Polisi juga langsung menutup jalan menuju Kremlin dan Lapangan Merah. Seketika itu, mobil ambulans terlihat di lokasi.

Menurut aparat kepolisian, Nemtsov ditembak saat ada mobil berwarna putih yang melewati. Saat ini, saksi perempuan yang ketika itu bersama Nemtsov tengah dimintai keterangannya.

Sementara itu, rekan Nemtsov yang juga dari oposisi, Mikhail Kasyanov, mengatakan, penembakan dekat Kremlin itu tidak wajar. "Ini di luar apa yang kita bayangkan, ditembak dekat tembok Kremlin. Hanya ada satu kemungkinannya. Dia ditembak karena berbicara jujur."

Adapun Kasyanov sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia. Ia pun menyebut Nemtsov sebagai "pejuang kejujuran".

Nemtsov selama ini selalu memprotes kebijakan Rusia terhadap Ukraina. Ia pun menggelar beberapa kali protes dan unjuk rasa yang menentang perang di Ukraina yang pemberontaknya didukung oleh Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com