JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian PBB akan membuka kantor di Indonesia, setelah melalui perundingan alot selama dua tahun. Penandatanganan itu merupakan hari bersejarah bagi kerja sama pembangunan pertanian di Indonesia.
Persetujuan itu disepakati akhir pekan lalu oleh Presiden Dana Pembangunan Pertanian Internasional (IFAD) PBB Kanayo F Nwanze dan Dubes RI untuk Italia yang sekaligus Wakil Tetap RI untuk lembaga-lembaga PBB di Roma, August Parengkuan.
Penandatangan itu disaksikan Gubernur IFAD Indonesia Andin Hadiyanto dan Sekjen Kementeruian Pertanian Hari Priyono, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Mulrtilateral Kementerian Keuangan Syurkani Ishak Kasim.
Kanayo F. Nwanze mengatakan, pembukaan kantor IFAD (International Fund for Agricultural Development) akan memastikan investasi IFAD di bidang peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan yang akan terus berlanjut.
Dubes August Parengkuan menyatakan, apa yang dikatakan Nwanze sesuai prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang masih belum beruntung.
Sejak tahun 1980, sebanyak 15 proyek dan kegiatan dengan nilai lebih dari 827 dollar AS telah dilakukan di Indonesia. Hal ini memberi manfaat dan dampak positif bagi lebih dari 13 juta jiwa masyarakat di daerah tertinggal. Perwakilan di Jakarta juga akan melayani pekerjaan serupa di Timor Leste, Papua New Guinea, dan negara-negara di Pasifik.
IFAD yang didirikan tahun 1977 merupakan lembaga PBB yang dihasilkan dalam Konferensi Pangan Sedunia Tahun 1974. Pembentukan IFAD untuk mengatasi masalah kemiskinan dengan membiayai berbagai proyek pembangunan pertanian di negara-negara berkembang, khususnya di pelosok daerah tertinggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.