Syekh Ahmed al-Tayib mengatakan hal tersebut, Minggu (22/2/2015), dalam konferensi kontraterorisme di Mekkah, Arab Saudi.
Menurut dia, terorisme terkait dengan interpretasi yang salah atas Al Quran dan ajaran Nabi Muhammad.
"Harapan satu-satunya bagi bangsa Islam untuk memulihkan persatuan adalah mengatasi di sekolah-sekolah dan universitas-universitas kecenderungan ini, yang menuduh umat Islam kafir," katanya seperti dikutip kantor berita AFP.
Namun, Al-Tayib tidak merujuk pada yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dengan menyebut "kelompok-kelompok teroris" yang memilih praktik buas dan biadab.
Konferensi selama tiga hari di Mekkah ini dilaksanakan oleh Liga Muslim Dunia, yang terdiri dari organisasi nonpemerintah dan dihadiri ulama-ulama senior dari berbagai negara Islam.
Pekan lalu, dalam konferensi memerangi ekstremisme di Washington, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengumumkan Al-Azhar akan memperluas upaya pengajaran toleransi Islam secara global.
Al-Azhar, yang berawal dari masjid dan kini memiliki universitas, merupakan lembaga terkemuka Islam Sunni terkenal di dunia yang mengajarkan studi-studi Islam, antara lain syariah Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.