Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Berencana Jadikan Libya Pintu Gerbang Serbuan ke Eropa

Kompas.com - 19/02/2015, 18:42 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berencana untuk menguasai Libya yang nantinya akan dijadikan pijakan sekaligus menjadi "pintu gerbang" untuk mengobarkan perang di wilayah selatan Eropa.

ISIS berencana untuk memindahkan anggotanya dari Irak dan Suriah ke negeri Afrika Utara itu yang kemudian akan diseberangkan melintasi Laut Tengah dengan menyamar sebagai imigran . Demikian disampaikan Quillam, sebuah kelompok anti-ekstremis yang berbasis di Inggris.

Setibanya di daratan Eropa, para anggota ISIS akan membuat kerusuhan di kota-kota Eropa selatan dan mencoba untuk menyerang kapal-kapal dagang.

Dokumen yang ditemukan Quillam itu ditulis oleh seorang ahli propaganda ISIS yang diyakini adalah seorang perekrut online untuk melakukan teror di Libya yang sejak tergulingnya Moammar Khadaffy pada 2011 menjadi sebuah negeri yang terus dikungkung perang.

Sejauh ini, ISIS sudah berhasil mendirikan "cabangnya" di Libya yang belum lama ini merilis video pemenggalan 21 warga Koptik Mesir yang menjadi pekerja migran di Libya.

Penulis dokumen itu menggunakan nama Abu Arhim al-Libim menggambarkan Libya memiliki potensi besar untuk ISIS. Al-Libim menggambarkan bahwa ISIS kini menikmati senjata sisa perang Libya, meski sebagian besar persenjataan milik Khadaffy dikuasai kelompok pemberontak.

Al-Libim menambahkan Libya hanya berjarak sekitar 300 mil atau kurang dari 500 kilometer dari daratan Eropa terdekat.

"Libya memiliki garis pantai yang panjang dan berhadapan langsung dengan Eropa, yang bahkan bisa dicapai dengan mudah dengan perahu sederhana," ujar Al-Libim.

Al-Libim menambahkan jumlah imigran ilegal yang berangkat menuju Eropa lewat Libya sangat besar. Sehingga gelombang imigran itu bisa digunakan untuk menyusupkan anggota ISIS yang akan menyerang Eropa dan berbagai kapal dagang.

Rencana ini muncul di tengah keprihatinan Barat terkait keamanan Libya yang terus memburuk. Apalagi, banyak warga keturunan Libya tingga di Eropa khususnya di Inggris.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Italia memperkirakan sedikitnya 200.000 orang pengungsi dan imigran akan berusaha menyeberangi Laut Tengah untuk mencapai Sisilia dan pulau Lampedusa, wilayah paling selatan Italia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com