Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Penyerang Kafe di Denmark Ditembak Mati Polisi

Kompas.com - 16/02/2015, 11:41 WIB
KOPENHAGEN, KOMPAS.com — Seorang teroris di Denmark, yang menewaskan dua orang  sebelum akhirnya ditembak mati polisi pada Minggu (15/2/2015), telah terinspirasi oleh pembantaian di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Perancis. Omar Abdel Hamid El-Hussein ditembak mati di sebuah stasiun kereta api di Kopenhagen setelah dia menembaki sejumlah polisi bersenjata pada Minggu dini hari.

Pria berusia 22 tahun itu membunuh sutradara film Finn Norgaard (55 tahun) saat tanpa pandang bulu menembakkan senapan otomatis pada debat tentang kebebasan berbicara di sebuah kafe pada Sabtu sore. Sasaran pemuda itu diduga adalah kartunis Swedia yang kontroversial, Lars Vilks, yang sebelumnya menggambarkan sosok Nabi Muhammad. Vilks selamat dan tanpa cedera dalam peristiwa itu.

Sekitar 10 jam kemudian, El Hussein menembak Dan Uzan tepat di kepala di sebuah sinagoge saat penyelenggaraan perayaan bat mitzvah (inisiasi kedewasaan bagi perempuan Yahudi saat mereka berusia 12 tahun satu hari) untuk 80 orang. Uzan (37 tahun), seorang ekonom di departemen keuangan Denmark, bertindak sebagai relawan penjaga keamanan untuk acara tersebut.

Dua orang polisi, yang berada di sinagoge tersebut untuk memberikan keamanan ekstra menyusul penembakan kafe, ditembak di lengan dan kaki.

El-Hussein sudah berada "dalam radar" badan intelijen di Denmark dan punya catatan kriminal panjang. Hingga Minggu malam, masih belum jelas bagaimana El-Hussein menjadi radikal.

Jens Madsen, Kepala Badan Intelijen Denmark, PET, mengatakan, si pembunuh mungkin "terinspirasi propaganda kaum militan Islam yang diterbitkan Negara Islam atau ISIS dan organisasi teror lainnya". Dia menambahkan, PET tengah bekerja berdasarkan teori bahwa pelaku bisa saja terinspirasi peristiwa di Paris.

Duta Besar Perancis François Zimeray, yang menghadiri acara kebebasan berbicara di kafe yang diserang, mengatakan, "Saya pikir dia ingin mengulang apa yang terjadi di Paris. Jika polisi Denmark tidak berada di sana, kami semua akan tewas."

Serangan di kafe Krudttonden itu punya kemiripan mencolok dengan pembantaian di kantor Charlie Hebdo di Paris bulan lalu, di mana dua teroris kakak-beradik membunuh 12 orang.

Dalam salah satu pencarian orang terbesar dalam sejarah Denmark, polisi melacak El-Hussein di sebuah apartemen di sebelah stasiun metro Norrebro pada pukul 5 pagi hari Minggu. Saat dia muncul, dia mulai menembaki petugas. Namun, dia kemudian tewas dalam hujan peluru polisi.

Polisi kemudian menemukan dua pistol pada dirinya dan sebuah senapan otomatis di dekatnya.

Soren Krebs (22 tahun), seorang mahasiswa yang tinggal di dekatnya, mengatakan kepada Daily Mail, "Saya terbangun pukul 05.00 ketika saya mendengar ada tembakan tepat di luar jendela apartemen saya. Hal itu menakutkan. Saya melihat seorang pria berpakaian hitam, dengan rompi antipeluru. Pria itu berdiri di dekat sesosok jenazah."

Polisi kemudian menangkap empat orang lain yang terkait dengan El-Hussein.

Pada Minggu malam, Denmark tetap siaga tinggi dengan ratusan polisi bersenjata berpatroli di ibu kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com