Ansar al-Sharia menyatakan mereka telah menanam bom di pangkalan militer di Kota Bayhan. Selanjutnya kelompok itu menyandera para tentara Yaman di pangkalan tersebut.
Pangkalan militer yang direbut Kamis (12/2/2015) lalu terletak di Provinsi Shabwa, yang merupakan markas kubu Al Qaeda. Dilaporkan, di pangkalan itu terdapat 1.000 tentara.
Para milisi menyita persenjataan berat dalam penyerbuan itu, kata seorang pejabat pemerintah Yaman kepada kantor berita AFP.
Penengah dari kalangan masyarakat adat berusaha membujuk kelompok itu untuk menarik diri, kata pejabat itu lagi.
Ambang keambrukan
Aksi Ansar al-Sharia merupakan indikasi terkini bahwa kelompok milisi di Yaman begitu marak. Pekan lalu, gerilyawan Houthi dari kelompok Syiah, menjatuhkan pemerintah di ibu kota Yaman, Sanaa.
Kelompok Houthi bergerak ke arah utara sehingga berhadapan langsung dalam konflik dengan kelompok Al Qaeda di Yaman (AQAP) dan kelompok Sunni lain.
"Yaman ambruk di depan mata kita. Kita tak bisa sekadar berdiri dan menonton," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon di sidang Dewan Keamanan PBB.
Duta besar AS di Yaman, Jamal Benomar, memperingatkan bahwa negeri itu berada di persimpangan antara "perang saudara dan disintegrasi."
Ia mengatakan pula, instabilitas di sana bisa membangkitkan kembali AQAP, salah satu cabang Al Qaeda yang paling aktif.
Karena keadaan di Yaman semakin genting, pemerintah Amerika Serikat, Inggris dan Perancis memutuskan untuk menutup kantor kedutaan mereka di Sanaa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.