Hideyuki Noguchi (54) menyamar sebagai seorang dokter dan memasang iklan yang mencari sukarelawan perempuan untuk terlibat dalam sebuah studi medis tentang tekanan darah manusia saat tengah tidur.
Berdasarkan sejumlah laporan, Noguchi membujuk para perempuan itu untuk datang ke spa kesehatan dan hotel di berbagai lokasi di Jepang.
Polisi menduga Noguchi memberi para perempuan itu obat bius hingga mereka tertidur lelap lalu merekam aksinya saat memerkosa para korbannya.
Polisi menambahkan, Noguchi yang tak pernah mendapatkan pelatihan medis apa pun kemudian mengunggah rekaman aksi bejatnya itu ke internet atau menjualnya ke sejumlah produser film porno.
Kepala Kepolisian Chiba, di sebelah timur Tokyo, mengatakan, lewat aksi amoral itu, Noguchi berhasil mengantongi uang 10 juta yen atau lebih dari Rp 1 miliar dari penjualan rekaman-rekaman aksi mesumnya itu.
Seorang juru bicara kepolisian memastikan, 39 korban Noguchi tersebar di Tokyo, Chiba, Osaka, Tochigi, dan Shizuoka. Namun, polisi yakin jumlah ini hanya sebagian dari semua korban Noguchi yang kemungkinan bisa mencapai di atas 100 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.