Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Belgia Menahan Pria yang Bawa Gergaji dan Senjata Api di Dekat Parlemen Eropa

Kompas.com - 03/02/2015, 01:39 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - Kepolisian Belgia menangkap seorang pria yang diketahui membawa gergaji dan senjata di dalam mobilnya, yang diparkir dekat Parlemen Eropa, Brussels, Belgia, Senin (2/2/2015). Kejadian ini, menurut jaksa, menyebabkan dilakukan evakuasi dari sejumlah bangunan di sekitar Parlemen Eropa.

Dilansir dari AFP, Selasa (3/2/2015), seorang pria Slovakia berusia 32 tahun itu kemudian ditahan dalam keadaan mengenakan seragam militer. Media Belgia melaporkan, dia mengatakan bahwa datang ke Parlemen Eropa ingin bertemu Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz.

Setelah menemukan mobil dengan gergaji dan senjata api, polisi segera mengeluarkan peringatan untuk waspada terhadap bom. Tapi setelah menggeledah mobil itu dan tidak menemukan bahan peledak, peringatan bom itu pun dicabut.

Saat mobil itu digeledah, pria itu kemudian muncul. Aparat hukum Belgia kemudian mengajukan gugatan atas dugaan akan melakukan serangan, memiliki senjata api yang dilarang dan memiliki senjata tanpa izin.

"Dia tidak terlihat agresif," kata kantor kejaksaan. "Pernyataannya memang dianggap tidak jelas, karena itu dibuat perimeter keamanan sebagai tindakan pencegahan. Beberapa bangunan dievakuasi dan lalu lintas dialihkan," lanjutnya.

Belgia memang memperketat keamanan dengan menerjunkan tambahan tentara dan polisi untuk berjaga di sekitar bangunan utama di Brussels dan kota-kota lainnya. Keamanan diperketat setelah munculnya ancaman kelompok militan yang mengancam akan membunuh polisi, tapi digagalkan dalam operasi keamanan yang dilakukan bulan lalu.

Pada pertengahan Januari lalu, kepolisian Belgia melakukan penyergapan dalam operasi anti-teror yang berlangsung di kota Verviers, kawasan timur Belgia. Dua orang tewas dalam penyergapan itu.

Juru bicara kejaksaan Eric Van Der Sypt mengatakan, selain menewaskan dua orang, aparat keamanan juga menahan satu orang. Ketiganya merupakan warga negara Belgia, yang melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata saat akan ditangkap.

Ketiga orang itu disebut Van Der Sypt sedang menyiapkan serangan ke sejumlah obyek vital di Belgia, antara lain kantor polisi. Serangan dilakukan setelah salah satu di antaranya baru pulang dari Suriah. Pengamanan pun akan diperketat untuk mencegah terjadinya aksi teror. (Baca: Polisi Belgia Tewaskan 2 Teroris untuk Cegah "Serangan Berskala Besar")

Keamanan di sejumlah negara Eropa memang semakin ketat sejak terjadinya peristiwa pembunuhan di Perancis. Dalam penyerangan itu, sebanyak 12 orang tewas dalam penembakan di kantor majalah Charlie, 4 orang tewas dalam penyerbuan ke sebuah kosher atau supermarket khusus Yahudi, serta 1 polwan ditembak hingga tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com