Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawal Perdana Menteri Lesotho Ditembak

Kompas.com - 02/02/2015, 10:21 WIB
MASERU, KOMPAS.com — Dua orang pengawal yang bertugas melindungi Perdana Menteri Lesotho, Tom Thabane, ditembak dan terluka pada Minggu (1/2/2015). Seorang yang kebetulan berada di lokasi kejadian terjebak dan tewas dalam baku tembak antara penyerang dan para pengawal itu. Demikian kata seorang penasihat Thabane.

Peristiwa tersebut terjadi lima bulan setelah sebuah kudeta yang gagal di kerajaan kecil di Afrika itu.

Penasihat tersebut mengatakan, kedua orang yang terluka itu merupakan tentara yang membocorkan informasi kepada Thabane tentang rencana kudeta pada Agustus 2014 ketika militer menyerang beberapa instalasi polisi dan kediaman perdana menteri serta menewaskan seorang anggota polisi.

"Kedua pengawal itu melawan orang-orang mereka sendiri hari itu," kata pejabat itu, yang tidak mau diungkap jati dirinya. Dia menyatakan bahwa serangan hari Minggu itu dapat dikaitkan dengan kudeta yang gagal tersebut.

Penembakan di luar gerbang Istana Kerajaan Raja Letsie III itu juga terjadi empat minggu sebelum pemilihan umum nasional di negara miskin berpenduduk dua juta jiwa yang wilayahnya dikelilingi Afrika Selatan itu.

Kedua pengawal tersebut tidak sedang menemani sang Perdana Menteri ketika itu.

"Kami masih mencoba untuk mencari tahu motif. Perasaan saya, apa yang terjadi sekarang adalah untuk menggagalkan proses pemilu," tambah penasihat itu.

Pemilu Lesotho pada 28 Februari ini dilakukan dua tahun lebih awal guna memulihkan stabilitas setelah kudeta pada 30 Agustus lalu itu.

Pada pagi hari saat upaya kudeta itu terjadi, Thabane, 75 tahun, telah diberi informasi tentang rencana tersebut. Dia lalu melarikan diri ke tempat aman di perbatasan terdekat ke Afrika Selatan sebelum rumah dinasnya diserbu tentara.

Kudeta yang gagal itu menimbulkan gesekan antara tentara dan polisi Lesotho, yang mendorong negara itu ke ambang konflik.

Meski ketegangan mereda, polisi mengatakan, mereka sedang menyelidiki klaim terbaru bahwa "tentara bayaran" asing telah masuk ke Lesotho untuk membunuh Thabane dan para pemimpin lainnya.

Namun, banyak pihak masih melihat bahwa militer berada di balik kudeta pada Agustus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com