Anggota kelompok pendamping keluarga korban bertemu dengan perwakilan Pemerintah Malaysia dan China setelah mereka diberi tahu bahwa keluarga mereka yang berada di dalam pesawat itu diperkirakan tewas.
Keluarga korban yang tertekan tengah mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum.
Pengumuman dari Pemerintah Malaysia ini disampaikan oleh Azharuddin Abdul Rahman, kepala otoritas penerbangan sipil Malaysia, pada (29/1/2015).
"Sebanyak 13 negara juga telah kehilangan putra-putri mereka akibat tragedi ini. Setelah kehilangan yang tiba-tiba ini, tetap penting bagi keluarga untuk mencoba melanjutkan kehidupan normal mereka, atau senormal mungkin yang mereka bisa,” jelas Azharuddin.
Media massa China mengatakan, seorang pria 60 tahun pingsan dan meninggal segera setelah mendengar pengumuman itu.
Kerabat korban asal China tetap sangat curiga atas hilangnya pesawat itu, meskipun Malaysia mengatakan bahwa tidak ada pembenaran bagi spekulasi tentang mengapa pesawat berbalik dan menghilang.
Pencarian pesawat yang hilang serta investigasi keselamatan dan kriminal terus berlanjut. Sementara itu, laporan sementara soal tragedi ini akan diterbitkan departemen penerbangan sipil Malaysia pada 7 Maret, menjelang setahun hilangnya pesawat naas tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.