Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Korban Pemerkosaan di India Gugat Taksi Uber di Pengadilan AS

Kompas.com - 30/01/2015, 15:32 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Seorang perempuan yang menuduh seorang sopir taksi Uber memerkosa dirinya di ibu kota India telah menggugat layanan taksi online itu di pengadilan AS. Perempuan tersebut menuduh perusahaan taksi itu gagal memberikan keselamatan bagi penumpang.

Dalam gugatannya, perempuan India menuduh Uber lebih mementingkan keuntungan daripada keselamatan.

Dalam sebuah surat elektronik kepada AFP pada Kamis (29/1/2015) malam, seorang pengacara Amerika untuk perempuan 25 tahun itu, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan legal, mengatakan, Uber digugat terkait "kerugian fisik dan emosional".

"Walau ada komitmen yang diproklamasikan sendiri tentang keselamatan, aplikasi Uber dan pengaturan lokasi penjemputan terbukti menjadi semacam cara modern 'numpang' model lama tetapi kini melalui elektronik," demikian gugatan yang diajukan di pengadilan di California. "Pembeli waspadalah, kita semua tahu bagaimana film-film horor berakhir."

Pengacara perempuan itu, Douglas H Wigdor, sebelumnya telah mewakili seorang pelayan hotel yang menuduh mantan kepala Dana Moneter Internasional, Dominique Strauss-Kahn, melakukan kekerasan seksual pada 2012.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu tidak mengomentari gugatan tersebut, tetapi mengatakan bahwa pihaknya bersimpati terhadap korban kejahatan mengerikan itu.  Seorang juru bicara perusahaan mengatakan, pihaknya "bekerja sama sepenuhnya" dengan pihak berwenang untuk memastikan orang yang bertanggung jawab atas kejahatan itu diseret ke pengadilan.

Uber dilarang dari jalanan kota Delhi setelah serangan pada 5 Desember terhadap perempuan itu, yang memicu kekhawatiran keamanan baru di kota yang punya rekor tinggi terkait kekerasan seksual terhadap perempuan. Persidangan terhadap sopir itu, yang diduga menyerang perempuan itu saat dia dalam perjalanan pulang dari makan malam, sedang berlangsung. Sopir itu mengaku tidak bersalah atas tuduhan perkosaan, penculikan, dan intimidasi.

Uber, yang menghubungkan penumpang dengan sopir melalui aplikasi smartphone, pekan lalu mengatakan, pihaknya melanjutkan operasinya Delhi. Namun, pihak berwenang menolak permintaan izin operasinya sebagai perusahaan taksi-radio.

Uber menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk melindungi penumpangnya di India dan global. India merupakan salah satu pasar utama perusahaan itu di luar Amerika Serikat dan beroperasi di hampir belasan kota di India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com