Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Serangan Hezbollah, Israel di Tepi Konflik Besar Baru

Kompas.com - 29/01/2015, 18:40 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com — Israel kini berada di tepi sebuah konflik besar baru dengan Hezbollah setelah menggelar serangan udara dan darat terhadap kelompok Syiah Lebanon itu, Rabu (28/1/2015), sebagai balasan atas serangan Hezbollah terhadap konvoi militer Israel yang menewaskan dua prajurit.

Seorang anggota pasukan penjaga perdamaian PBB asal Spanyol juga tewas dalam serangan di kota Ghajar, yang terletak di perbatasan Israel dan Lebanon. Insiden ini merupakan sebuah situasi paling berbahaya yang terjadi di perbatasan utara Israel sejak perang terakhir di Lebanon pada 2006.

"Israel tak akan tinggal diam saat Hezbollah menjadikan warga Israel sebagai sasaran," kata Dubes Israel untuk PBB, Ron Prosor, dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB.

"Israel tak bisa membiarkan sebuah serangan ke wilayahnya, dan kami memiliki hak membela diri serta menggunakan segala cara yang dimungkinkan untuk melindungi rakyat," tambah Prosor.

Kekerasan yang baru saja terjadi menyulut ketegangan selama sepekan setelah serangan helikopter tempur Israel di dataran tinggi Golan menewaskan enam anggota Hezbollah dan seorang jenderal Garda Revolusi Iran.

Dalam dua serangan utama pada Rabu itu, Hezbollah menembakkan roket-roket anti-tank ke arah iring-iringan kendaraan militer Israel di Shebaa Farms, sebuah kawasan di sebelah selatan Lebanon yang diduduki Israel.

Militer Israel menyatakan, dua prajurit tewas, tujuh lainnya terluka, dan dua kendaraan militer hancur. Kedua prajurit Israel yang tewas itu disebut bernama Sersan Dor Chaim Nini (20) dan Kapten Yochai Kalangel (25), keduanya anggota Brigade Givati.

Israel lalu merespons dengan melepaskan 25 tembakan artileri ke dalam wilayah Lebanon. Tak lama kemudian, Hezbollah melancarkan serangan keduanya ke posisi militer Israel di Gunung Hermon, sebuah kawasan wisata populer.

Akibatnya, militer Israel langsung menggelar serangan balasan gabungan yang menggunakan persenjataan udara dan darat ke sejumlah sasaran di Lebanon.

"Kami sudah merespons dengan pasukan darat, artileri, dan pasukan udara di beberapa lokasi sebagai balasan serangan Lebanon," kata juru bicara Angkatan Darat Israel, Peter Lerner.

"Kami siap merespons lebih jauh jika kami anggap perlu. Telah terjadi eskalasi situasi, dan kami anggap Hezbollah yang bertanggung jawab. Apakah ini akan berlanjut? Saya tidak tahu, tetapi kemungkinan itu sangat terbuka," lanjut Lerner.

Namun, sejumlah pengamat yakin, baik Israel maupun Hezbollah saat ini menginginkan adanya konflik berskala penuh.

"Kondisi di wilayah utara sulit diprediksi, sangat mudah terbakar. Israel memiliki opsi untuk tidak melibatkan diri dalam sebuah kemungkinan peningkatan eskalasi," kata Israel Ziv, seorang pensiunan militer dengan pangkat mayor jenderal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com