Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penyanderaan Australia Tewas akibat Peluru Polisi

Kompas.com - 29/01/2015, 10:41 WIB
KOMPAS.com - Perempuan yang ditawan dalam drama penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Australia, 16 Desember 2014 lalu, tewas akibat pecahan peluru yang ditembakkan polisi. Hal itu terungkap dalam hari pertama pemaparan hasil penyelidikan peristiwa tersebut, Kamis (29/01).

Sebanyak dua tawanan tewas ketika polisi menyerbu kafe yang berada di Martin Place, kawasan bisnis Kota Sydney, 16 Desember 2014. Kedua korban tewas terdiri dari manajer kafe Tori Johnson, 34 tahun, dan perempuan pengacara  bernama Katrina Dawson, 38 tahun.

Adapun pelaku penyanderaan, Man Haron Monis, tewas setelah menembak dirinya sendiri.

Dalam sidang pemaparan penyelidikan yang digelar di Pengadilan Negara Bagian New South Wales, Katrina Dawson diketahui tewas akibat pecahan peluru yang ditembakkan polisi.

Media di Australia sebelumnya menyebutkan peluru itu memantul dan mengenai jantung dan bahunya.

Hal ini berbeda dengan Johnson. Dia tewas akibat ditembak di bagian kepala oleh Monis.

Kejadian bermula ketika Monis menyeruak Kafe Lindt pada pagi hari, 15 Desember 2014 lalu. Saat itu, terdapat 18 orang di dalam kafe, termasuk karyawan kafe dan para pengunjung. Penyanderaan yang berlangsung selama 16 jam tersebut berakhir ketika aparat keamanan Australia menyerbu.

Sejauh ini, belum diketahui keterkaitan Monis dengan jaringan milisi internasional. Dia mengklaim dirinya sebagai ulama dan meminta beberapa tawanan memajang bendera hitam bertuliskan aksara Arab di jendela kafe.

Kepala Polisi Iran Jendral Ismail Ahmadi Moghaddam mengatakan kepada wartawan bahwa Monis dicari karena kasus penipuan.

Ia mengatakan Monis kabur ke Australia melalui Malaysia di akhir 1990-an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com