Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiah Jam Dianggap Tabu di Taiwan

Kompas.com - 27/01/2015, 09:18 WIB
KOMPAS.com - Seorang pejabat tinggi Kementerian Transportasi Inggris, Susan Kramer, meminta maaf karena dianggap melanggar tabu di Taiwan dengan menghadiahkan jam saku.

Susan Kramer mengatakan ingin memberikan kenang-kenangan kepada Wali Kota Taipeh, Ko Wen-je, dalam kunjungan ke Taiwan baru-baru ini.

Oleh karena itu ia menyerahkan jam saku berlogo Majelis Rendah Parlemen Inggris yang dibungkus dalam kotak kayu.

Susan Kramer menyebut jam kantong tersebut sebagai benda yang unik. Namun malangnya, pemberian hadiah berupa penunjuk waktu dianggap tabu di dalam kebudayaan China.

"Ini dianggap pertanda bahwa waktu hampir habis bagi penerima hadiah," lapor wartawan BBC, Michael Bristow.

Untungnya Susan Kramer segera menyadari kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf atas ketidaktahuannya mengenai kebiasaan di Taiwan.

Ia mengatakan setiap hari ia belajar sesuatu yang baru.

Sementara itu wali kota baru Taipeh, Ko Wen-je, sendiri mendapat kritikan karena mengatakan ia tidak memerlukan hadiah tersebut.

Ia juga mengatakan akan menjual jam kenang-kenangan dari pejabat Inggris itu kepada penjual besi bekas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com