Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Pindah, Kediaman Warga di Guangzhou Kini Dikepung Jalan Layang

Kompas.com - 26/01/2015, 22:50 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Akibat tak mau pindah, kediaman tiga keluarga di kota Guangzhou, China kini dikelilingi jalan layang. Awalnya, kediaman tiga warga itu akan dihancurkan untuk menyambung jaringan jalan dalam kota ke terowongan baru yang berada di bawah Sungai Pearl.

Namun, ketiga keluarga pemilik rumah itu menolak paket kompensasi yang ditawarkan pemerintah. Alhasil, kontraktor memutuskan tetap membangun jalan di sekeliling kediaman warga itu.

Foto sebuah apartemen yang dikelilingi jalan layang itu menyebar cepat dan menjadi populer di kalangan pengguna media sosial di China. Chen Tong, seorang eksekutif media ternama di China, melontarkan gurauan bahwa pemerintah memberikan pemandangan "jalan 360 derajat" untuk warganya.

Sejumlah warga justru mengecam ketiga keluarga yang tak mau pindah itu karena dianggap serakah setelah memaksa pemerintah membayarkan kompensasi yang sangat tinggi.

"Sebagian besar warga China akan mengikuti aturan namun beberapa orang lain menganggap diri mereka sangat spesial. Sebuah proyek pembangunan tak bisa diganggu satu atau dua orang," ujar seorang pengguna media sosial Weibo.

Seorang pejabat setempat mengatakan, pemerintah tidak akan memaksa warga yang kediamannya kini dikelilingi jalan raya untuk pindah. Pemerintah, bahkan akan membangun peredam suara di sekitar permukiman yang tersisa itu.

Meski demikian, pemerintah masih memberikan kesempatan bagi warga jika mereka berubah pikiran dan memutuskan untuk menerima kompensasi yang ditawarkan.

Sejak perekonomian China melesat pada akhir 1970-an, China dengan cepat membangun jaringan jalan rasa di seluruh penjuru negeri itu. Pada 2000 di seluruh China baru terdapat sekitar 16.000 kilometer jalan raya. Namun hanya dalam waktu satu dekade panjang jalan di China mencapai 74.000 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com