Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Tawarkan Pertukaran Sandera Jepang dengan Anggotanya yang Ditahan Jordania

Kompas.com - 26/01/2015, 19:01 WIB
AMMAN, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menuntut pembebasan seorang perempuan pelaku serangan bom asal Irak yang kini menunggu eksekusi hukuman mati di Jordania untuk ditukar dengan seorang sandera asal Jepang.

Sajida al-Rishawi (44) dijatuhi hukuman mati pada 2006 setelah terbukti terlibat dalam serangan bom di tiga buah hotel di Amman, Jordania yang menewaskan 60 orang pada 9 November 2005. Serangan itu mengguncang Jordania yang dikenal sebagai salah satu negara paling stabil di Timur Tengah.

Sajida ditahan aparat keamanan Jordania empat hari setelah serangan itu di mana suaminya, Ali Hussein al-Shammari dan dua warga Irak lainnya berperan sebagai pengebom bunuh diri.

Korban terbanyak jatuh ketika Ali Hussein al-Shammari meledakkan diri di hotel Radisson SAS di tengah sebuah pesta pernikahan yang sedang berlangsung. Dalam waktu bersamaan dua hotel lain juga diserang dengan sebagian korban tewas adalah warga Jordania.

Setelah ditahan, pemerintah Jordania memamerkan Sajida lewat stasiun televisi nasional dan membuatnya mengaku bahwa perempuan itu menemani suaminya ke Jordania untuk melakuan serangan maut itu.

Dalam pengakuannya di televisi, Sajida memamerkan sebuah sabuk bahan peledak yang dipasang di dalam jubahnya yang panjang dan menuturkan dengan tenang jalannya serangan maut itu.

Sajida, yang mengenakan kerudung putih saat berbicara di televisi Jordania, mengatakan di menit-menit terakhir sabuk peledak yang dikenakannya gagal meledak.

Perempuan itu mengatakan, suaminya adalah salah satu pelaku pengeboman dan mereka pergi ke Jordania menggunakan paspor palsu. Dalam siaran televisi itu juga Sajida mempraktikkan bagaimana mengaktifkan peledak yang ada di sabuknya itu.

Sajida mulai disidangkan pada April 2006 bersama Abu Musab al-Zarqawi, pemimpin Al-Qaeda di Irak. Zarqaqi yang akhirnya tewas dalam serangan udara AS di Irak pada Juni 2006, mengaku mendalangi tiga bom bunuh diri di Jordania itu.

Setelah sidang berjalan tiga bulan, pengadilan akhirnya menjatuhkan vonis hukuman mati untuk Sajida al-Rishawi karena terbukti terlibat dalam konspirasi serangan teroris.

Dalam video yang dirilis akhir pekan lalu oleh ISIS, menampilkan foto sandera Jepang Kenji Goto memegang foto jasad rekannya Haruna Yukawa.

Video itu dirilis dengan dilengkapi audio suara pria yang diduga adalah Goto yang menyalahkan PM Shinzo Abe terkait kematian Yukawa karena pemerintah Jepang tidak membayarkan tebusan sebesar 200 juta dolar.

Suara pria itu juga menyampaikan tuntutan tambahan yaitu pembebasan Sajida al-Rishawi untuk ditukar dengan kebebasan Kenji Goto. "Semua sangat sederhana, kalian berikan Sajida kepada mereka dan saya akan dibebaskan," demikian suara yang diduga milik Goto itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com