Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Siaran Radio, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Eksekusi WN Jepang

Kompas.com - 26/01/2015, 06:44 WIB

KOMPAS.com - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memberikan pernyataan lewat radio bahwa anggotanya jadi pihak yang bertanggung jawab atas eksekusi Haruna Yukawa, warga negara Jepang yang diculik di Suriah. Yukawa merupakan kontraktor militer swasta yang diculik bersama Kenji Goto Jogo, jurnalis lepas asal Jepang yang sedang meliput di Suriah.

"ISIS telah melakukan ancamannya... mengeksekusi tawanan yang juga warga negara Jepang Haruna Yukawa setelah melewati batas waktu yang telah ditentukan," demikian pernyataan ISIS di radio Al Bayan yang disiarkan di wilayah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah, dikutip dari AFP, Senin (26/1/2015).

"Tawanan kedua (Kenji Goto) juga telah menghubungi keluarganya untuk menekan pemerintah (Jepang) untuk pelepasan saudari kami, Sajida al-Rishawi, yang ditahan di penjara penjajah di Jordania, untuk ditukar dengan pembebasannya," demikian pernyataan itu

Rishawi merupakan pelaku pemboman yang terancam hukuman mati di Jordania setelah ditangkap atas tuduhan tiga serangan bom yang menargetkan hotel di Amman, Jordania. Peristiwa yang terjadi pada 9 November 2005 itu menewaskan 60 orang.

Nama Rishawi muncul dalam sebuah video eksekusi Yukawa. Video berdurasi hampir tiga menit itu diunggah ke dunia maya pada Sabtu (24/1/2015), menampilkan foto-foto Kenji Goto, salah seorang sandera Jepang, memegang sebuah foto jasad Haruna Yukawa. (Baca: ISIS Rilis Video Pemenggalan Seorang Sandera Jepang)

Dalam video itu ditambahkan rekaman audio yang berisi pernyataan Goto yang menyebut ISIS menuntut pertukaran tahanan dengan Rishawi untuk menjamin kebebasannya.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Minggu (25/1/2015), mengatakan kredibilitas sebuah video yang mengumumkan eksekusi seorang sandera Jepang oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sangat tinggi. (Baca: PM Jepang: Tingkat Keaslian Video Pemenggalan Sandera Tinggi)

"Kami sudah memeriksa keotentikannya, dan kami harus katakan kredibilitas video itu sangat tinggi. Saya tak bisa berkata-kata mengingat kesedihan dan derita yang ditanggung keluarga korban," kata Abe lewat lembaga penyiaran publik NHK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com