Asisten sekretaris Kemenlu AS Roberta Jacobson, memimpin delegasi AS itu. Sementara pihak Kuba dalam pertemuan di Havana Convention Center dipimpin Josefina Vidal, direktur urusan AS Kemenlu Kuba.
Kedua pihak mengklaim pembicaraan hari pertama pada Rabu (21/1/2015), berlangsung baik meski terdapat protes terkait kebijakan imigrasi Kuba yang dianggap Havana mendorong warga Kuba kabur ke Florida.
Pada Desember lalu, Presiden AS Barack Obama dan Pemimpin Kuba Raul Castro mengejutkan dunia setelah mereka mengatakan rencana untuk normalisasi hubungan diplomatik menyusul sejumlah pertemuan rahasia.
Kedua negara juga berencana akan mengibarkan bendera masing-masing di Washington DC dan Havana saat membuka kantor kedutaan besar. Namun, sejauh ini belum diperoleh jadwal pasti pembukaan perwakilan kedua negara itu.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kedua negara masih memiliki banyak agenda untuk dibicarakan sebelum hubungan diplomatik yang beku sejak 1981 dinormalisasi.
"Saat waktunya tepat, saat semuanya sudah sesuai, saya berharap bisa berkunjung ke Kuba untuk secara resmi membuka kantor kedutaan besar AS dan mulai dengan langkah baru ke depan," ujar Kerry.
Sementara itu, para pejabat Kuba menegaskan kemungkinan besar tidak ada terobosan berarti pekan ini. Mereka menekankan normalisasi hubungan diplomatik kedua negara masih membutuhkan proses panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.