Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barat Sedang Coba Singkirkan Putin dan Hancurkan Ekonomi Rusia

Kompas.com - 21/01/2015, 18:21 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com — Negara-negara Barat tengah berupaya untuk memanfaatkan konflik Ukraina guna menggulingkan Presiden Vladimir Putin dan menghancurkan perekonomian Rusia. Juru Bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov, mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Rabu (21/1/2015).

"Di Barat, mereka sedang mencoba untuk melengserkan Putin, mengisolasi dia dari politik internasional, mencekik Rusia secara ekonomi, menjatuhkan Putin," kata Peskov. "Kalau bukan karena Crimea, mereka akan memikirkan alasan lain," klaim Peskov dalam sebuah wawancara dengan mingguan Argumenty i Fakty.

Dia menegaskan bahwa situasi ekonomi Rusia berada di bawah kendali meskipun ada "sejumlah sanksi ilegal" terkait pencaplokan Rusia atas Crimea dan dukungan terhadap pemberontak separatis di Ukraina timur. Sejumlah sanksi itu bersamaan dengan turunnya harga minyak dunia telah menyebabkan nilai rubel terjungkal.

"Saya akan mengingatkan kalian tentang apa kata Putin (bulan Desember lalu), semuanya terkendali. Kami tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kami punya segala sesuatu yang perlu kami lakukan."

Peskov mengatakan, Rusia tidak bisa menyelesaikan krisis di Ukraina sebagaimana tuntutan Barat. "Segala sesuatu yang Rusia bisa lakukan untuk mengakhiri konflik itu sudah dilakukan," kata Peskov. Dia merujuk pada bantuan kemanusian dan pasokan batubara serta listrik. Namun, Rusia tidak bisa menyelesaikan konflik di dalam Ukraina."

"Kiev perlu memulai pembicaraan dengan wilayah-wilayahnya sendiri. Jerman, Perancis, Rusia dan OSCE dapat bertindak sebagai penjamin bagi permukiman. Kami berharap kelompok Minsk akan melanjutkan pekerjaannya dan sebagai hasilnya akan ada alasan bagi pertemuan para pemimpin ..., yang rencananya akan digelar di Astana. Namun, pertemuan hanya akan terjadi jika hal tersebut dapat memberikan sejumlah hasil yang nyata," kata dia.

Peskov mengakui, meskipun ada euforia terkait aneksasi Crimea, Rusia dalam "keadaan cemas" karena ada "konfrontasi terbuka negara-negara Barat, sebuah (konfrontasi) ideologi, media, politik, dan diplomatik, tetapi bukan militer," kata Peskov.

Dia menambahkan, peristiwa di Ukraina "merobek topeng diplomasi internasional". Ia mengutip Kanselir Jerman Angela Merkel, yang mengatakan dalam sebuah wawancara pekan lalu bahwa Putin jangan berharap undangan ke pertemuan G-7 karena negara-negara di dalam kelompok itu memiliki nilai-nilai yang sama.

"Putin tidak mengharapkan hal itu," kata Peskov. "Saya yakin Barat tidak akan menyingkirkan kami," katanya, seraya menambahkan bahwa isolasionisme akan menjadi suatu kesalahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com