Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang: Perbuatan ISIS Membuat Saya Marah

Kompas.com - 20/01/2015, 19:05 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com — Perdana Menteri Jepang Shnzo Abe, Selasa (20/1/2015), menuntut agar Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) segera membebaskan dua warga Jepang yang disandera setelah kelompok itu mengunggah video berisi ancaman pembunuhan terhadap kedua sandera tersebut.

"Saya dengan tegas menuntut agar mereka tidak disakiti dan dibebaskan sesegera mungkin. Saya sangat marah dengan perbuatan semacam ini," ujar PM Abe dalam jumpa pers di Jerusalem.

Dalam pidatonya itu, Abe menegaskan pemerintahannya tidak akan menyerah terhadap tekanan teroris. Pernyataan ini terkait dengan tuntutan tebusan sebesar 200 juta dollar yang diminta ISIS untuk membebaskan kedua sandera tersebut.

"Komunitas internasional tidak akan menyerah terhadap segala bentuk terorisme dan kami akan memastikan bahwa kami semua akan bekerja sama," lanjut Abe yang tengah dalam kunjungan resmi enam hari ke beberapa negara Timur Tengah.

Dalam video itu, tuntutan tebusan itu adalah sebuah kompensasi atas janji Jepang yang akan memberikan bantuan non-militer sebesar 200 juta dollar bagi negara-negara yang memerangi ISIS.

Meski warganya diancam ISIS, Abe menegaskan Jepang tetap akan memenuhi janjinya dan segera mengirimkan bantuan tersebut.

"Tekanan itu tidak akan mengubah apa pun. Paket bantuan sebesar 200 juta dollar akan digunakan untuk membantu para pengungsi yang saat ini berjuang untuk hidup. Kami akan segera mengimplementasikan janji ini," ujar Abe.

Pemimpin Jepang itu mengatakan sudah membentuk dua tim untuk menangani krisis sandera itu. Satu tim bekerja di dalam kabinet dan tim lainnya di kementerian luar negeri.

Lebih lanjut Abe menambahkan, dia sudah mengirim seorang pejabat senior ke Jordania untuk melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Amman dan mengumpulkan lebih banyak informasi terkait situasi penyanderaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com