Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan Sydney Bebaskan Tersangka Simpatisan ISIS dengan Jaminan

Kompas.com - 19/01/2015, 16:10 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Seorang pria asal Sydney, Australia, yang diduga merupakan simpatisan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dibebaskan dengan jaminan setelah hadir dalam persidangan dengan dakwaan kepemilikan amunisi.

Omar Ammouche (33) ditangkap dalam operasi penggerebekan teroris di sebuah rumah sewaan di Greenacre awal bulan ini. Dia dituduh memiliki 50 selongsong peluru yang melanggar aturan larangan kepemilikan senjata tajam.
 
Rekan Ammouche, Mohammed Faytrouni yang memiliki izin kepemilikan senjata, memberikan kesaksian di pengadilan lokal Sydney tengah dengan mengatakan bahwa amunisi tersebut merupakan miliknya.
 
Polisi menduga Ammouche merupakan simpatisan ISIS karena polisi menemukan bendera dan pakaian bertuliskan kelompok militan di dalam kendaraan milik pria itu dalam operasi penggerebekan beberapa waktu lalu.
 
Jaksa penuntut mengatakan, ancaman terorisme merupakan masalah yang memicu keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat. Kuasa hukum Ammouche mengatakan, selongsong peluru tersebut bukan milik kliennya, tetapi temuan itu digunakan polisi untuk menjerat kliennya.
 
Hakim Les Mabbutt mengatakan, pemilik selongsong peluru itu belum jelas dan karena beberapa pertimbangan kasus yang melibatkan Ammouche belum bisa dikategorikan sebagai kejahatan terorisme. Selain itu, tuntutan terkait kasus Ammouche belum kuat sehingga hakim magistrasi Les Mabbutt mengabulkan permohonan jaminannya.
 
"Saya tidak bisa menyimpulkan kalau faktor kepemilikan peluru itu sebagai satu-satunya hal yang harus saya pertimbangkan," katanya.
 
Di persidangan juga terungkap bahwa panggilan telepon milik Ammouche telah diawasi petugas sejak September lalu dan merupakan bagian dari investigasi terhadap dua warga Australia yang mengaku ingin pergi berjuang bersama kelompok teroris ISIS di luar negeri.

"Dia (Ammouche) akan selalu mendapatkan jaminan, dia layak mendapatkan keadilan," kata
kuasa hukum Ammouche, Adam Houda, seusai sidang.

"Penangkapan klien saya sangat memprihatinkan, dia dilecehkan dan diprovokasi untuk melakukan penyerangan di depan anak-anaknya sehingga anaknya menangis ketakutan pada saat ayahnya ditangkap."
 
Sebelum ditangkap, Ammouche bekerja sebagai tukang las dan merupakan tulang punggung keluarganya yang terdiri dari lima anak dan seorang istrinya. Kasus ini akan kembali disidangkan pada bulan Maret.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com