Insiden itu dipicu ketika sejumlah warga kawasan Shule melihat seseorang yang mencurigakan tengah membawa bahan peledak. Demikian Tianshan mengabarkan.
Para warga itu kemudian menghubungi polisi yang kemudian menembak orang
mencurigakan itu ketika mereka mencoba menyerang polisi dengan menggunakan kapak dan mencoba mengaktifkan bahan peledak yang mereka bawa.
Pria yang membawa bahan peledak itu tewas namun tak lama setelahnya lima orang penyerang lain datang mencoba untuk mengaktifkan bahan peledak itu. Kelima orang ini juga tewas diterjang peluru aparat keamanan.
Kekerasan di Xinjiang selama beberapa tahun terakhir terus meningkat. Akibat serangkaian kekerasan itu setidaknya 200 orang tewas dalam berbagai bentrokan atau serangan maut di berbagai lokasi di Xinjiang.
Kelompok-kelompok pegiat HAM menuding perlakuan polisi China terhadap etnis minoritas Uighur ditambah upaya pemerintah menekan praktik keagamaan menambah keruh situasi di Xinjiang.
Namun, pemerintah China membantah telah melakukan penindasan di Xinjiang dan mengatakan pemerintah China justru membawa modernisasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah luas yang berbatasan dengan Asia Tengah itu.
Wilayah Xinjiang adalah rumah bagi sembilan juta etnis Uighur yang berbicara dalam bahasa rumpun Turki dan sebagian besar warga wilayah ini memeluk Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.