Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Heroik Berujung Kematian Saat Penyanderaan di Paris

Kompas.com - 12/01/2015, 12:45 WIB
PARIS, KOMPAS.com - Sebuah tindakan heroik berakhir dengan kematian ketika salah seorang dari empat sandera yang tewas dalam pengepungan pada Jumat (9/1/2015) lalu di sebuah toko halal khusus untuk komunitas Yahudi di Paris timur menentang pria bersenjata yang menahan dirinya dan sejumlah tawanan lainnya.

Seorang korban selamat mengatakan kepada media Perancis bahwa salah seorang sandera ditembak di kepala ketika dia mencoba untuk meraih salah sebuah senjata yang dimiliki penyandera bernama Ahmedy Coulibaly (32 tahun) itu.

Sejumlah laporan lain mengatakan, sandera itu tewas setelah dia mengambil pistol yang ditinggalkan Coulibaly di atas meja, tanpa menyadari bahwa Coulibaly meninggalkan senjata itu karena tidak berfungsi. Ketika sandera itu menggunakannya untuk menembak si penculik, senjata tersebut macet dan saat itu Coulibaly berbalik, lalu menembak mati sandera tersebut.


Eric Feferberg/AFP Sejumlah pemimpin dunia ikut aksi menolak terorisme di Paris, Minggu (11/1/2015). Adapun pemimpin yang terlihat dalam foto ini di antaranya adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Perancis Francois Hollande, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Palestina Mahmud Abbas, dan Raja Jordania Abdullah II.
Sejumlah sumber mengatakan tawanan yang berani itu bernama Yohan Cohen, 22 tahun, yang telah bekerja di supermarket itu selama setahun. Sepupu Cohen, Yonaten, mengatakan kepada media Israel bahwa menurut polisi, Cohen tewas ketika dia telah mengambil senjata Coulibay setelah teroris itu mengancam akan membunuh seorang anak berusia tiga tahun.

"Dia berhasil meraih senjata teroris itu tetapi sebelum Yohan punya kesempatan untuk menembaknya, teroris itu menerjangkan peluru ke kepalanya dan membunuhnya di tempat," kata Yonatan kepada situs berita Israel, Ynetnews.

Seorang teman Cohen menggambarkan pemuda itu sebagai orang yang "sangat baik, (orang) yang menempatkan kebutuhan orang lain di atas kepentingannya sendiri", lapor media Perancis, L'Express.

Tiga korban lainnya yang tewas dalam penyanderaan adalah seorang mahasiswa 21 tahun bernama Yoav Hattab, insinyur komputer dan ayah empat anak Philippe Braham yang berusia 40an tahun, dan seorang pria kelahiran Tunisia yang merupakan ayah dua orang anak, François-Michel Saada (60-an).

"Warga Perancis ini diserang secara kejam dan tanpa ampun karena mereka Yahudi," kata Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi Perancis dalam sebuah pernyataan. Media Israel melaporkan, keempat korban, yang semuanya warga Yahudi Perancis, akan dimakamkan di Yerusalem.

Semua empat orang itu tewas pada tahap awal penyanderaan selama tujuh jam itu, kata mereka yang berhasil meloloskan diri. Penyanderaan berakhir ketika polisi menyerbu supermarket makanan halal itu dan membunuh pria bersenjata tersebut, yang telah diidentifikasi sebagai Ahmedy Coulibaly (32 tahun).

Coulibaly adalah tersangka dalam pembunuhan seorang polisi perempuan pada awal pekan lalu. Pacarnya, Hayat Boumeddiene, 26 tahun, dinyatakan sebagai anggota komplotannya dalam dua insiden itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber smh.com.au
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com