Sejak serangan udara koalisi digelar di Irak pada Agustus dan di Suriah pada September, jet-jet tempur AS dan sekutunya telah menghancurkan 58 buah tank, 184 kendaraan taktis Humvee, 303 mobil bak terbuka, 26 kendaraan bersenjata, dan 394 buah kendaraan lain.
Sebagian besar kendaraan bermotor yang dihancurkan adalah buatan AS yang direbut ISIS dari pasukan Irak yang mundur di saat ISIS menggelar serangan kilat pada pertengahan tahun lalu.
Para pejabat militer AS tidak bisa menyebutkan seberapa banyak sasaran yang rusak atau hancur akibat serangan udara koalisi. Namun, juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren mengatakan, "Saya yakin level kehancuran sangat tinggi."
Sejauh ini juga tidak diperoleh informasi soal berapa banyak tank atau kendaraan bermotor lain yang masih dimiliki ISIS setelah serangkaian serangan udara itu.
Warren mengatakan, militer AS tidak ingin merinci seberapa besar kehancuran persenjataan atau kendaraan yang diderita ISIS. "Kami tak ingin musuh kami mengetahui seberapa banyak yang kami ketahui soal mereka," kata Warren.
Sejauh ini, jet-jet tempur AS dan sekutunya telah menggelar 1.676 serangan dan melepaskan 4.775 amunisi dalam total 15.465 sorti, termasuk misi pengisian bahan bakar, pengintaian, dan misi tempur.
Para komandan militer AS meyakini serangan udara koalisi mampu menahan gerak maju ISIS di Irak. Meski demikian, ISIS masih menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.