Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Perempuan Nigeria Tolak Jadi "Pengantin" Boko Haram

Kompas.com - 07/01/2015, 17:16 WIB
ABUJA, KOMPAS.com - Seorang remaja perempuan berusia 13 tahun yang direkrut kelompok militan Boko Haram memilih tidak melaksanakan perintah untuk melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah pasar di kota Kano.

Pengakuan remaja ini disampaikan dalam sebuah jumpa pers di markas kepolisian Kano, Selasa (6/1/2015) malam, setelah ditahan selama beberapa hari.

Remaja perempuan bernama Zaharau itu mengatakan dia tak ingin menjadi pelaku bom bunuh diri. Namun dia tak berdaya ketika anggota Boko Haram memasangkan rompi berisi bahan peledak ke tubuhnya karena diancam akan dikubur hidup-hidup.

Di hadapan para jurnalis, Zaharau mengaku dia telah melihat banyak orang dikubur hidup-hidup di sebuah kamp Boko Haram tempat dia dibawa ayahnya di negara bagian Bauchi, sebelah timur kota Kano.

Zaharau mengatakan, para anggota Boko Haram menanyakan apakah dia ingin pergi ke Surga. Saat Zaharau menjawab dia ingin pergi ke Surga maka anggota Boko Haram itu mengatakan jalan menuju Surga adalah dengan menjadi pelaksana bom bunuh diri.

"Saat saya diberitahu bahwa saya harus mati untuk mencapai Surga, maka saya harus meledakkan bom dan mati. Tapi saya katakan saya tak bisa melakukan itu," ujar Zaharau.

Saat anggota Boko Haram mengancam akan membunuhnya, Zaharau tak bisa mencegah mereka mengenakan rompi penuh bahan peledak ke tubuhnya. "Saya takut dikubur hidup-hidup," kenangnya.

Zaharau menceritakan dia kemudian dibawa menuju ke pasar tekstil Kano bersama dua remaja perempuan lainya. Di pasar yang ramai itu, kedua remaja rekan Zaharau itu meledakkan diri yang menewaskan empat orang dan melukai tujuh orang lainnya termasuk Zaharau. Insiden itu terjadi pada 10 Desember lalu.

Zaharau mengatakan dia kemudian pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan akibat luka yang dideritanya dalam serangan bom itu. Seorang perwira polisi setempat Aderele Shinaba mengatakan Zaharau ditahan saat dirawat di rumah sakit akibat luka di kakinya.

"Dia diantar ke rumah sakit oleh seorang sopir taksi dan dia meninggalkan rompi bahan peledaknya di dalam taksi. Sopir taksi itulah yang melapor kepada polisi," kata Shinaba.

Shinaba menambahkan, Zaharau akan tetap ditahan selama penyelidikan kasus ini berlangsung. Sejauh ini polisi belum berhasil menemukan ayah Zaharau yang oleh bocah itu disebut sebagai anggota Boko Haram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com